Lihat ke Halaman Asli

Perbedaan Kampaye Hitam dan Negatif

Diperbarui: 22 November 2018   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang pilpres dan pileg 2019, hiruk pikuk kampanye dan propaganda sangat riuh sekali. Perang opini, sharing informasi, hingga penyebaran hoax memenuhi memenuhi layar media sosal kita. Sering kali kita suli membedakan, mana yang fakta dan mana yang opini, mana yang benar dan mana yang bohong. Di sini saya bermaksud berbagi pemahaman tentang perbedaan antara kampanye hitam dan kampanye negatif. Semoga info ini bermanfaat.

Kampanye hitam dan kampanye negatif sama-sama merugikan bagi pihak yang menjadi sasaran kampanye ini. Perbedaannya adalah kampanye hitam itu tidak sesuai fakta alias hoax. Contohnya adalah Jokowi PKI. Ini jelas kampanye hitam karena tdak sesuai fakta sehinga merugikan bagi pihak Jokowi. 

Sedangkan kampanye negatif adalah sesuai fakta namun tetap merugikan. Contohnya adalah Prabowo gagal membangun rumah tangga. Ini sesuai fakta, karena Prabowo memang bercerai dengan Titik Soeharto. Walaupun kampanye negatif ini sesuai fakta tapi tetap merugikan bagi kubu Prabowo, karena Prabowo dianggap tidak bisa menjadi teladan sebagai kepala rumah tangga.

Kampanye hitam secara tegas dilarang oleh peraturan karena disamakan dengan berita hoax dan bagi orang yang menyebarkannya bisa dituntut secara pidana. 

Sedangkan kampanye negatif dibolehkan namun tidak disarankan karena juga bisa merugikan orang lain. Alangkah baiknya dalam kampanye politik lebih dikedepankan vi-misi dan program kerja calon. Kampanye hitam dan negatif hanya akan mengurangi nilai substansial demokrasi kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline