Tahun 2017 kemari, saya membeli sebuah mobil grand livina bekas. Hampir 2 bulan saya melakukan pencarian mobil bekas, baek liat ke showroom mobil bekas, di internet, atau langsung ke pengguna. Pertimbangan pertama saya beli monil mobis adalah biaya. Dengan dana yang pas-pasan, apalagi kredit ke Bank, saya bertekad mau membeli mobil merek nissan ini.
Sebelumnya banyak temen-temen yang memberi saran agar saya tidak membeli grand livina dengan pertimbangan harga sparepartnya mahal dan harga jualnya turun. Namun, saya tetap membeli mobil ini karena pertimbangan kenyamanan dan prestige dibanding mobil lain seperti xenia dan avanza.
Dalam percarian mobil mobil bekas ini, saya sudah melihat bahkan menawar beberapa mobil yang saya datangi di pemiliknya. Rata-rata mobil bekas grand livina tahu 2012 dengan kondisi yang bagus masih berkisar 125 juta, kalau di showroom bahkan sampai 135 juta. Padahal saya mencari mobil tersebut dengan harga kisaran 120 juta.
Akhirnya saya menemukan mobil tersebut dengan dengan harga penawran 120 juta yang saya nego jadi deal dengan harga 112.500.ooo. Saya menganggap mobil ini lumayan walaupun di beberapa bagian ada bekas lecet dan terkesan kurang terawat. Harga yang murah menjadi pertimbangan saya yang pertama.
Setelah beberapa bulan, mulai kelihatan beberapa trouble pada mobil itu. Pertama saya harus mengganti dua ban mobil karena sudah tidak layak, saya habis sekitar 1.5 juta. Beberapa minggu kemudian mobil terasa brebet yang harus ganti busi, koil, dan filter bensi dengan total biaya kisaran 3.5 juta. Muncul lagi ganti accu seharga 850 ribu.
Masih brebet lagi, ganti bengkel dan disarankan ganti busi original seharga 850 ribu lagi. Beberapa bulan lagi mbrebet lagi saya bawa ke bengkel terdekan setelah habis 400 ribu dan tetap saja brebet, akhirnya saya bawa ke elaer resmi nissan. Setelah di cek harus mengganti semua koil yang ada berjumlah empat, biar murah disarankan ganti dengn kepunyaan mobil evalia seharga 450 ribu per biji. Total service dan ganti sparepart di delaer nissan saya habis sekitar 3.5 juta.
Dan yang terakhir setelah beberapa bulan saya juga harus mengganti shock beker depan kana-kiri dengan beberapa komponen lainnya yang habis 3.6 juta. Total baru enam bulan saya sudah mengeluarkan sekitar 15 juta untuk perbaikan mobil bekas.
Pelajaran yang sangat berharga yang perlu saya share di sini adalah beli mobil bekas harus super hati-hati. Jangan hanya pertimbangan harga murah tapi juga pertimbangan riwayat mobil yang penting dan kondisinya. kalau punya dana berlebih saya sarankan mending beli mobil baru jaminan mesin dan kenyamanan. Memang ada harga ada pilihan. Dana terbatas, pilihan terbatas...ha..ha... salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H