Lihat ke Halaman Asli

Aji saputra

mahasiswa

Dampak Konten Negatif di Internet bagi Umat Islam

Diperbarui: 9 Juli 2024   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara-saudari seiman yang dimuliakan Allah, kita hidup di zaman di mana informasi mengalir deras melalui internet. Nikmat ini sungguh besar, sebagaimana firman Allah SWT, "Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menghitungnya." (QS. Ibrahim: 34).

Namun, di balik nikmat ini, tersembunyi ujian besar. Internet, layaknya pisau bermata dua, dapat menjadi sarana kebaikan atau kejahatan. Hari ini, kita akan membahas sisi gelapnya: konten negatif yang dapat merusak akhlak, keimanan, dan persatuan umat Islam. Marilah kita telaah masalah ini dengan seksama, agar kita dapat melindungi diri dan keluarga dari fitnah zaman ini.

Isi:

1. Melemahnya Akhlak dan Moral

   a. Pornografi dan Zina:

      Allah SWT memperingatkan, "Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra': 32). Namun, internet telah menjadi saluran utama konten pornografi. Ini bukan sekedar tontonan, tapi dapat menjadi tuntunan ke arah zina, merusak kesucian hati dan pikiran.

   b. Kekerasan dan Kekejaman:

      Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim yang sempurna imannya kecuali yang paling baik akhlaknya." (HR. Ahmad). Namun, video-video kekerasan, eksekusi, dan kekejaman tersebar luas di internet. Menonton hal ini dapat menumpulkan rasa empati dan melemahkan akhlak luhur yang diajarkan Islam.

2. Ghibah, Fitnah, dan Perpecahan Online

   a. Media Sosial dan Ghibah:

      Rasulullah SAW menjelaskan, "Ghibah adalah engkau menyebutkan saudaramu dengan sesuatu yang ia benci." (HR. Muslim). Di media sosial, ghibah menjadi sangat mudah. Orang-orang mengomentari foto, status, atau kehidupan pribadi orang lain tanpa batas, merusak harga diri dan persaudaraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline