Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Korea dari Budayanya

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pekan lalu, dari siaran radio saya mendapat informasi akan adanya sebuah festival seni dan budaya antara Korea Selatan dan Indonesia, yang berlangsung di pusat perbelanjaan Gandaria City, Jakarta Selatan. Hemm.. nyatanya informasi ini menarik buat saya, dan saya putuskan untuk menyempatkan diri datang dan melihat langsung festival budaya ini.

[caption id="attachment_133122" align="aligncenter" width="300" caption="Sa Mul Noli, permainan alat musik tradisional Korea"][/caption] Dua hari lalu, saya berkunjung ke Gandaria City untuk melihat festival budaya yang bertajuk Korea Indonesia Week. Acaranya cukup ramai dengan beragam agenda kegiatan yang menarik seperti kontes K-Pop, pameran foto, pemutaran film Korea, hingga demo masak makanan Korea. O..ya, acara ini sendiri rupanya berlangsung selama beberapa hari, mulai 28 September hingga 4 Oktober.

Selang beberapa waktu saya menikmati festival Korea Indonesia Week ini. Dalam waktu yang singkat itu, saya mulai mengenal (sedikit) budaya Korea, seperti pakaian tradisional Korea atau Hanbok, permainan alat musik tradisional Korea yang bernama Sa Mul Noli, dan juga Jae Gi Cha Ji sebuah permainan tradisional Korea yang fokus pada ketangkasan kaki para pemainnya.

[caption id="attachment_133123" align="aligncenter" width="300" caption="Hanok, rumah tradisional Korea"][/caption] Di festival ini juga, saya sempat melihat sebuah gambar besar rumah tradisional Korea atau Hanok. Kemudian, saya juga sempat menikmati tarian tradisional Korea yang bernama Bu Che Chum. Tarian ini merupakan tari kipas, dimana para penarinya mengenakan busana tradisional Korea. Dan satu hal yang membuat saya bangga, tari Bu Che Chum yang dipentaskan di festival Korea Indonesia Week ini dibawakan oleh para remaja Indonesia.

Melalui acara ini, pertukaran budaya antara Korea dan Indonesia sepertinya sedang terjadi. Dan hal itu saya anggap sebagai kegiatan yang positif. Kalau tadi remaja Indonesia membawakan tarian tradisional Korea, selanjutnya ada kelompok paduan suara anak-anak dari Jakarta Korean Children, yang semua anggotanya adalah anak-anak Korea, yang menyanyikan lagu-lagu Indonesia seperti Potong Bebek Angsa dan Bengawan Solo… luar biasa.

[caption id="attachment_133124" align="aligncenter" width="300" caption="Paduan suara Jakarta Korean Children"][/caption] Ragam budaya Korea tadi betul-betul indah dan menarik buat saya. Jika ada kesempatan, saya ingin berkunjung langsung ke Korea, untuk berwisata sekaligus mengenal Korea lebih dekat. Bagaimana… Anda juga tertarik mengenal budaya dan wisata Korea? Blog saya : http://jurnal-ap.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline