Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Bedanya Ali Sadikin dengan Politisi Masa Kini

Diperbarui: 27 Oktober 2019   12:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Edy Wahyono/detikcom

Saya pernah baca cerita tentang saat Ali Sadikin diminta Bung Karno untuk menjadi Gubernur DKI. Saat itu Ali Sadikin agak keberatan untuk menerima jabatan tersebut. Itu terjadi pada tahun 1966 di bulan April.

Sejatinya, Ali Sadikin tidak punya hasrat untuk menjadi Gubernur, karena ketika itu, Ali menjadi Deputi Menteri Urusan Ekuin. Menterinya adalah Sri Sultan Hamengkubowono IX.

Jadi saat dipanggil ke Istana Merdeka oleh Bung Karno, Ali Sadikin perlu bertanya apakah itu perintah.? Sebagai seorang Mantan Prajurit jelas dia selalu Siap untuk menerima perintah.

"Ali, aku angkat kamu jadi Gubernur Jakarta. Sedia?" ujar Sukarno setelah Ali tiba.

"Apa ini perintah?"

Sukarno terdiam sejenak. Lalu ia menjawab seraya tersenyum lebar, "Ya."

Dalam cerita lain yang pernah saya dengar, Bung Karno menegaskan lagi kepada Ali Sadikin,

"Ini perintah Panglima Tertinggi Republik Indonesia.."

Itulah yang membuat Ali Sadikin bersedia menerima, dan tidak bisa menolak meskipun hatinya berat menerima jabatan tersebut.

Bung Karno yakin kalau Ali Sadikin mampu membenahi Jakarta, karena Jakarta butuh pemimpin yang Koppig, dan keras dalam menegakkan aturan. 

Sebaiknya, meskipun dia bersedia namun tidaklah bersuka cita menerima Amanah tersebut, dalam hatinya malah bertanya kenapa harus saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline