Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Sekolah Bukan Sekadar Tempat Penitipan Anak

Diperbarui: 19 Juli 2019   10:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Pixabay.com

Kalau Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, "Sekolah Sekadar Penitipan Anak, Keluarga Paling menentukan." 

Kalau menurut penulis, Sekolah justeru bukan Sekadar tempat Penitipan Anak, tapi juga Ikut menentukan Bakat dan kemampuan anak.

Sementara fungsi keluarga lebih kepada Ikut mengawasi Akhlak dan prilaku Anak, memberikan wawasan dan pengalaman anak dengan pengetahuan tambahan. Kalau hanya mengandalkan pendidikan di Sekolah, maka pengembangan pengetahuan anak tidaklah berkembang.

Dalam kunjungannya ke beberapa Sekolah, dalam rangka Hari Pertama Sekolah (HPS), Mendikbud, Muhadjir meminta para guru untuk mencermati dan mengawasi setiap peserta didik.

Pasalnya, setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Maka, harus diberi perhatian secara khusus per individu. Dalam hal ini, jangan sampai guru mempunyai pandangan negatif terhadap anak didiknya.

"Setiap anak pasti punya kehebatannya yang terpendam. Tugas guru adalah menggali kehebatan itu dan kemudian digunakan untuk mengantar anak itu ke cita-cita sesuai dengan kemampuan yang didapatkan. Di sini semua tidak ada anak bodoh. Semua adalah anak cerdas, anak pintar. Apakah bisa digali kecerdasannya, kepintarannya itu tergantung guru," ujar mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Seperti yang diakui Pak Muhajir sendiri, peran guru bukan Sekadar mendidik, tapi juga menggali kehebatan/bakat yang terpendam. Pada kenyataannya memang demikian, seorang pendidik seharusnya jeli melihat Sisi kemampuan anak didiknya, namun tidak semua tenaga pendidik punya kepekaan terhadap hal tersebut.

Penulis punya pengalaman pribadi tentang persoalan diatas. Semasa Sekolah, sejak SMP sampai SMA, penulis selalu sering dipermalukan guru hanya karena kemampuan penulis terhadap beberapa pelajaran. Tapi ada satu dua orang guru yang peka melihat kelebihan yang penulis miliki, sehingga kemampuan inilah yang digalinya.

Guru tersebut sering melibatkan penulis dalam setiap aktivitas kesenian, dan nyatanya dengan aktivitas kesenianlah penulis bisa mengharumkan Nama Sekolah. Itu terjadi saat masih di SMP. Ketika sudah di SMA juga demikian, ada beberapa guru yang intens mengawasi kelebihan penulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline