Jangankan Rekonsiliasi dengan pihak eksternal Gerindra, rekonsiliasi dengan pihak Internal seperti PKS saja masih belum tercapai, itulah makanya sampai saat ini kursi Wagub DKi masih tetap kosong.
Ada benarnya juga Tweet Nadirsyah Hosen, yang membahas soal rekonsiliasi yang sedang hangat menjadi pembahasan publik, dimana rekonsiliasi tersebut penuh dengan berbagai Persyaratan, bahkan menjadi rekonsiliasi hukum bukan cuma rekonsiliasi politik.
Sehingga ribetnya persoalan rekonsiliasi tersebut Dianalogikan juga dengan proses rekonsiliasi kursi Wagub DKi, seperti bunyi tweetnya dibawah ini.
"Gus, kalau ada yg tanya apa susah untuk rekonsiliasi, jawabnya gimana?"
"Jawab aja...kosongnya kursi wagub DKI sekian lama itu bukti berlarut-larutnya rekonsiliasi antara PKS dan Gerindra."
"Apalagi mau rekonsiliasi dg kubu yg berbeda yah?"
"Kira-kira begitulah"
Sebetulnya ini Joke ringan, namun muatan pesannya sangat mengena. Sebagaimana kita ketahui sampai saat ini tarik ulur kursi Wagub DKI belum juga tuntas.
Bahkan ada wacana ingin mengembalikan Sandiaga Uno untuk mengisi kursi Wagub DKI yang masih kosong. Jelas saja wacana ini ditolak mentah-mentah oleh PKS, karena kursi Wagub DKI tersebut sudah diposisikan untuk kader PKS.
Jadi memang Gerindra terkesan begitu susahnya dalam proses rekonsiliasi, padahal sebetulnya rekonsiliasi itu adalah hal yang mudah untuk dilakukan, hanya bermodalkan Jiwa besar dan kelapangan hati.
Bisa dibayangkan hampir satu tahun Anies Baswedan bekerja sendirian, tanpa Wakil Gubernur. Mengurus hal yang remeh temah seperti itu saja Gerindra sudah begitu repotnya, bagaimana mau mengurus negara yang tanggung jawabnya lebih besar dari sekedar mengurus sebuah Propinsi.