Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Prabowo Tak Lagi Perlu Dirayu

Diperbarui: 1 Juli 2019   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Tempo.com

Sudah cukup Pak Jokowi, apa yang bapak inginkan agar Pak Prabowo berada dalam satu barisan bersama membangun bangsa. Niat itu sudah cukup, tidak perlu dipaksakan kalau Pak Prabowo dan Sandiaga Uno tidak bisa menerimanya saat ini.

Tidak ada yang bisa meredam rasa kecewa dalam sesaat, selain seorang yang legawa dan berjiwa besar. Biarkan saja pak Prabowo dan Sandiaga Uno dengan sikap dan perasaannya masing-masing, mereka juga cukup faham dan punya cara sendiri untuk membangun negara dan bangsa ini.

Pak Jokowi dan KH.Ma'ruf Amin laksanakan saja Amanah yang sudah dititipkan, buktikan pada masyarakat bahwa Jabatan yang sedang diemban adalah benar-benar yang Hak, bukanlah sesuatu yang didapat dengan cara yang bathil.

Tegakkan demokrasi yang sesungguhnya, biarkan mereka menjadi oposisi yang mampu melakukan koreksi terhadap segala kebijakan Pemerintah. Itulah peran serta mereka dalam membangun bangsa dan negara.

Tidak perlu Pak Jokowi menghabiskan tenaga untuk merayu, tidak perlu juga bapak menjanjikan sebuah posisi. Biarkan segala sesuatu berjalan sesuai dengan semestinya, tanpa perlu ada yang harus direkayasa.

Buktikan kepada masyarakat yang tidak bisa menerima kepemimpinan bapak, bahwa apa yang bapak terima saat ini Mandat Allah Subhannahu wa ta'ala, bukanlah sesuatu yang didapatkan dengan cara paksa.

Buktikan kepada mereka bahwa bapak dan Pak Ma'ruf Amin bisa membuat rakyat sejahtera, dan Indonesia yang berdikari, secara perlahan bisa melepaskan diri dari ketergantungan pada negara lain.

Biarkan Tuhan mengubah prasangka mereka, dan tunjukan pada mereka bahwa prasangka mereka Salah. Kerja belum selesai pak, apa yang bapak kerjakan selama ini barulah sebagian dari pondasi.

Sekaranglah saatnya Bapak mengisi jiwa bangsa ini dengan mencerdaskannya, membangun karakter bangsa yang belum sempat dilakukan Bung Karno. Pendidikan adalah hal yang mendasar untuk mencapai cita-cita tersebut.

Bangsa ini sudah lama tertinggal dengan negara tetangga, yang umurnya baru seumur jagung, yang Sumber kekayaan alamnya tidak ada apa-apanya dibandingkan negara kita, hanya saja mereka sudah mendahului kita dalam mencerdaskan bangsanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline