Tahun 1990 saya pernah bertemu dengan Walikota Jambi, yang saat itu dijabat oleh Drs.H.Muhammad Sabki. Sebelum bertemu dengan beliau abang saya sudah memperkenalkan saya terlebih dahulu apa profesi saya, sehingga waktu ketemu Pak Sabki langsung bicara kepokok persoalan yang akan dibahas.
Pertanyaan yang sangat saya ingat saat itu adalah, "Punya ide apa kalau seandainya Pasar Angso Duo di revitalisasi." Saya langsung tawarkan kepada beliau untuk membuat Pusat Kuliner dan Taman Hiburan Rakyat yang Terpadu, mengingat lokasi Pasar Angso Duo sangat strategis.
Saat itu yang ada dalam Bayangan saya membuat arena rekreasi semacam Taman Impian Jaya Ancol, bahkan konsep pengelolaannya pun hampir sama.
Saya membayangkan lokasi tersebut menjadi sebuah tempat yang sangat gemerlap, tempat rekreasi masyarakat yang terpadu, ada Kuliner, ada panggung hiburan, ada arena bermain anak-anak, dan ada Pasar kerajinan masyarakat.
Saya katakan Sama Pak Sabki, Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembangunannya, semua dikerjakan dan dikelola oleh swasta dengan kontrak kerjasama dalam jangka waktu sesuai dengan kesepakatan. Beliau sangat tertarik, dan meminta saya segera merealisasikan perencanaannya.
Sayangnya saat itu beliau tidak bisa menyediakan pos anggaran untuk saya dalam merencanakan semua konsep tersebut, beliau tidak tahu harus mengambil dari pos anggaran apa, dengan sangat menyesal akhirnya saya pulang ke Jakarta.
Satu Minggu di Jakarta, saya ditawari oleh seorang sahabat untuk memegang sebuah advertising yang baru dibukanya. Saya pun larut dengan pekerjaan yang baru tersebut.
Satu Bulan bekerja, Pak Sabki telepon saya, beliau mengabarkan bahwa dia sudah menyiapkan pos anggaran buat saya, namun sayangnya saya sudah tidak bisa lagi untuk menanganinya, karena saya sudah punya tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha yang saya jalani.
Beliau cukup kecewa, tapi ya itulah kondisinya, padahal kalau saja waktu itu beliau bisa putuskan dan bisa ambil resiko, mungkin apa Yang menjadi impiannya sudah terlaksana.