Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Pilgub Jambi 2020, Kandidat Belum Memenuhi Kualifikasi?

Diperbarui: 17 Juni 2019   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: Poskotanews.com

Belum ada kandidat yang betul-betul layak kalau diukur dari segi prestasi ataupun kapabelitas. kalau melihat calon yang berasal dari kepala Daerah, baik Bupati maupun walikota, belum ada yang memiliki prestasi yang membanggakan, profile nya hampir rata-rata sama, tidak ada yang visioner.

Padahal sekarang ini eranya kepala Daerah berebut menunjukkan prestasi dan inovasinya terhadap Daerah yang dipimpin. Di Jambi miskin kader pemimpin yang seperti itu. Hampir semua Bupati yang ada di Propinsi Jambi standar saja, cuma ada satu Bupati yang terlihat visioner, dan mau berusaha membuat Indah Daerah yang dipimpinnya.

Kita bisa bandingkan dengan Bupati Kabupaten Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, yang prestasinya dibicarakan ditingkat Nasional, sehingga Kabupaten Banyuwangi begitu dikenal masyarakat. Begitu juga Bupati Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, yang sekarang Gubernur Sulawesi Selatan, prestasinya juga luar biasa.

Belum lagi prestasi Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang begitu mendunia, karena memang apa yang dilakukan bukanlah hal yang biasa-biasa saja. Lihat saja seperti apa Indahnya Kota Surabaya, yang bersih, aman dan Nyaman, sehingga sebagai pemimpin dia sangat dicintai rakyatnya.

Beberapa Kandidat yang mengemuka untuk Pilgub Jambi 2020 antara lain, Walikota Jambi, SY Pasha, Bupati Kabupaten Merangin, Al Haris, Bupati Kabupaten Sarolangun, Cek Endra, Bupati Kabupaten, Tanjabbar, Syafrial dan Gubernur Petahana Fachrori Umar, juga Kapolda Jambi, M Muchlis.

Peluang terbesar memang, SY Pasha berada diperingkat pertama, yang bersaing ketat dengan M Muchlis dan Al Haris. Tapi sangat dimungkinkan Kapolda Jambi, M Muchlis, yang juga putra asli Daerah Jambi, menjadi pilihan sebagian besar masyarakat Jambi. Hambatan bagi SY Pasha adalah, karena dia bukan dianggap putra asli Daerah Jambi.

Sepanjang yang saya lihat ketika pulang ke Jambi kemarin, tidak ada pembangunan yang signifikan disetiap Kabupaten, kalau ada pembangunan pun cuma dibangun asal ada, tidak dikonsep sesuai kebutuhan jangka panjang. Jalan Utama mulai dari simpang Rimbo sampai Sarolangun tidak banyak berubah, jalan yang rusak oleh truk pengangkut Batu bara diperbaiki seadanya.

Tahun 2009 saya pernah persoalkan kondisi jalan tersebut, jawaban kawan-kawan yang memiliki jabatan di Pemda propinsi Jambi, itu adalah jalan yang Dibiayai APBN. Ini jawaban yang klasik, meskipun jalan APBN seharusnya Pemda setempat harus tetap mengajukan anggaran untuk perbaikan ke Pemerintah pusat.

Di Jambi, belum ada kepala Daerah yang betul-betul mencintai Daerah yang dipimpinnya, dimana Rasa Cinta tersebut diimplementasikan pada pembangunan yang spektakuler, belum ada sesuatu yang betul-betul membanggakan dari semua kepala Daerah yang ada, prestasinya biasa. Kalau saja mereka melakukan studi banding dengan Daerah yang lebih Maju, harusnya mereka malu dengan prestasi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline