Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Kenapa Prabowo Ditinggalkan?

Diperbarui: 25 April 2019   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asiasentinel.com

Resiko seorang pemimpin yang terlalu ingin terlihat dominan, maka orang-orang yang ada disekitarnya hanya tinggal pemujanya, yang memang kebiasaan hidupnya hanya memuja.

Inilah tipikal orang-orang yang cuma Asal Bapak Senang (ABS), dan kelemahan Prabowo, dia senang memelihara orang-orang yang seperti itu, sehingga lebih banyak Tim hore dari pada orang-orang yang siap memberikan masukan kepadanya.

Sudah hukumnya, orang yang mabuk ketika disanjung, dia akan melayang, dan akan murka ketika diberikan masukan. Karena disaat dia sedang melayang, dia hanya percaya kepada dirinya sendiri. Setelah jatuh terjerembab, baru dia butuh masukan orang lain.

Kondisi inilah yang sedang dihadapi Prabowo. Dia sedang dipuja sebagai Pemenang Pilpres, dia dipanggil dengan Presiden, dia mabuk kepayang, dia merasa angan-angannya selama ini sudah tercapai, dia tidak bisa menerima kenyataan lain dari itu.

Dan itulah akhirnya, orang-orang disekitar Prabowo bikin survei sendiri, melakukan quick count sendiri, bagaimana pun caranya Prabowo harus terhibur dengan hasil yang mereka ciptakan sendiri.

Pada kenyataannya, hasil survei dan quick count internal itu tidak bisa dijadikan acuan untuk Claim kemenangan, karena penyelenggaraan Pemilu itu diatur oleh sistem, aturan dan Undang-Undang, ada lembaga penyelenggara yang diakui secara konstitusional oleh negara.

Jadi segala sesuatu yang menyangkut penyelenggaraan Pemilu, harus mengacu pada aturan dan mekanisme yang sudah diatur oleh Konstitusi. Apa iya para pakar yang ada disekitar Prabowo Tidak ada yang memberikan masukan.? Atau karena takut tidak diterima Prabowo, dan Prabowo murka.?

Nah inilah yang terjadi, jika seorang pemimpin hanya ingin terlihat dominan, sehingga dia hanya dinina bobokkan oleh orang-orang disekitarnya, semua mekanisme Pemilu dianggap Salah, lembaga survei yang ditunjuk KPU tidak dianggap, lembaga Konstitusi negara tidak dianggap, padahal Ikut Pilpres negara, Inikan arogan sekali.

Apa yang terjadi selanjutnya, orang-orang yang juga kader Partai politik, yang tidak ingin melakukan tindakan yang inskonstitusional, pelan-pelan menjauhi dan tidak ingin terlibat dengan tindakan yang dilakukan Prabowo. Bahkan Cawapresnya Prabowo sendiri, Sandiaga Uno pelan-pelan melipir keluar dengan berbagai alasan.

Terlalu banyak orang-orang yang disekitar Prabowo ingin melihat Prabowo terpuruk, sehingga mereka membiarkan dan menganjurkan Prabowo melakukan tindakan yang Inkonstitusional. Bisa jadi mereka takut sama Prabowo, jadi lebih memilih diam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline