Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Kalau Prabowo Kalah Lagi, Jokowi Keterlaluan

Diperbarui: 28 Desember 2018   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Merdeka.com

Siapa yang bisa sangsikan dukungan Tokoh Reformasi, Amien Rais dan Mantan Presiden RI ke 6, Soesilo Bambang Yoedhoyono (SBY), terhadap Prabowo Soebianto. Amien dan SBY reputasinya tidak diragukan lagi. Amien terkenal sebagai tokoh pelengser Presiden, mulai dari Soeharto, Habibie sampai Gus Dur, ada peranan Amien Rais dalam lepasnya kekuasaan mereka.

Sementara SBY, sebagai mantan Presiden yang pernah berkuasa selama 2 Periode, tentunya sangat berpengalaman dalam memenangi Pilpres. Dengan dukungan Amien dan SBY, harusnya Prabowo bisa menang dan mengalahkan Jokowi yang sendirian, karena Jokowi tidak didukung tokoh sekaliber Amien Rais dan SBY.

Disinilah letak menariknya Pilpres 2019 nanti, karena banyak yang mengamati, kalau kali ini Prabowo pasti menang. Dengan berbagai kalkulasi Politik, dan respon serta dukungan masyarakat, sudah dipastikan kalau Jokowi akan kalah. Ekspektasi tersebut jelas terasa diatas angin, karena dilihat dari segi apa pun, dimata pendukungnya, Prabowo pasti menang.

Hanya saja ada yang perlu diingat, banyak faktor yang bisa membuat seseorang menang atau kalah, dan semua itu tidak lepas dari takdir-Nya. Kadang faktor inilah yang sulit bisa diterima manusia, terlebih kalau mindset-nya memang tidak dilandasi oleh keyakinan yang mumpuni, sehingga mengabaikan faktor Kekuasaan illahi.

Akibat tidak bisa menerima kenyataan tersebut, pada akhirnya akan mencari-cari kesalahan lawan, sehingga dapat memacu sebuah konflik antar kubu dan pendukungnya. Inilah sesuatu yang tidak kita kehendaki sebenarnya, namun karena sudah memiliki ekspektasi yang berlebihan, sehingga sulit untuk menerima sebuah kenyataan yang pahit.

Kalau mengkaji dari kuatnya dukungan yang diperoleh Prabowo, tidak ada yang bisa menyangsikan, kalau Prabowo akan menang, terlebih lagi dukungan all out dari Amien Rais dan SBY tersebut harusnya memang bisa memenangkan Prabowo, tapi sebaiknya juga memperhitungkan faktor-faktor diluar Kekuasaan manusia, karena Hal seperti itu bisa saja terjadi.

Tidak juga baik semata-mata mengandalkan kekuatan manusia, sementara diatas kekuatan manusia itu ada kekuatan Yang Maha Kuasa. Dimana segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini, tidak lepas dari campur tangan-Nya. Hal-hal yang bersifat spiritualitas itu tidak bisa diabaikan begitu saja, karena hal itulah yang sering terjadi diluar dugaan manusia.

Sudah berhitung secara cermat, dengan strategi yang dianggap Paling jitu, sehingga yakin akan menang, namun pada kenyataannya menghadapi kekalahan. Hanya karena mengabaikan hal-hal yang diluar Kekuasaan manusia. Tapi sebaliknya pihak lawan malah mempersiapkan diri dan berusaha untuk menang, namun siap menerima kenyataan jika kalah, tapi begitu nyatanya malah benar-benar meraih kemenangan, akan lebih bersyukur menerima kenyataan tersebut.

Dalam sebuah pertarungan, bukan saja mempersiapkan mental untuk meraih kemenangan, tapi juga mempersiapkan mental untuk menerima kekalahan. Karena manusia tidak terlepas dari takdir-Nya. Ada orang yang memang Takdirnya menjadi Presiden, maka untuk mendapatkan posisi tersebut, dia tidak perlu bersusah payah.

Tapi sebaliknya, ada orang yang memang tidak ditakdirkan untuk menjadi seorang Presiden, biar bagaimana pun usahanya, tetap saja dia tidak akan menjadi Presiden, meskipun dia sudah bersusah payah, dan mengorbankan harta bendanya. Karena setiap manusia lahir kedunia, sudah sekaligus dengan rezeki dan Takdirnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline