Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Jokowi Target Teror Pembantaian di Nduga Papua

Diperbarui: 7 Desember 2018   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : Pinterpolitik.com

Banyak sinyal politik yang bisa dilihat dari kasus Pembantaian 31 pekerja jembatan di Nduga Papua, 3 December 2018 lalu, oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), motif Pembantaian tidaklah sesederhana yang terlihat dipermukaan. Agak simpang siur penjelasan sementara yang sudah didapat.

Awalnya diduga Pembantaian tersebut dikarenakan ada pekerja yang mengambil foto perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian. Sangat sederhana penyebab persoalannya, kalau hanya karena itu, secara logika kurang masuk akal.

Lain lagi dengan pernyataan Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sambom. Menurut dia, penyerangan dilakukan dengan alasan untuk menuntut kemerdekaan Papua Barat.

Sebby mengatakan TPNPB memang sengaja menyerang para pekerja yang ada dalam proyek pembangunan jembatan Trans Papua. Sebab, kata dia, TPNPB menolak pembangunan yang ada di Papua Barat. "Prinsipnya kami berjuang menolak semua program pembangunan di Papua Barat. Kami hanya menuntut kemerdekaan."

Alasan ini pun masih kurang masuk akal, karena TPNPB itu tidaklah bisa disebut representasi dari aspirasi keseluruhan masyarakat Papua Barat secara menyeluruh. Alasan tersebut juga masih mengambang, karena ada alasan lain yang dibuat- buat, sehingga tidak kuat untuk dijadikan alasan Pembantaian 31 orang pekerja tersebut.

Masih menurut Sebby, mereka keberatan disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), karena mereka bukanlah KKB, tapi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sebutan KKB itu hanyalah untuk mendeskreditkan perjuangan TPNPB.

Alasan lain yang menjadi motif penyerangan tersebut, ada info dari Tim intelijen TPNPB baik yang ada di Papua maupun diluar Papua, bahwa pekerjaan infrastruktur tersebut dikerjakan oleh aparat TNI, bukanlah pekerja sipil, hal inilah yang memicu kemarahan mereka. Selain itu mereka menganggap pembangunan di Papua Barat tersebut adalah bentuk dari penjajahan Indonesia terhadap Papua Barat.

Kalau melihat persenjantaan yang mereka miliki, bukanlah senjata biasa yang dimiliki rakyat sekelas mereka. Jelas persenjantaan yang mereka miliki ada yang mensuplai, artinya ada pihak lain dibelakang mereka. Makanya, kalau cuma alasan-alasan diatas penyebab pembantaian tersebut, sangatlah sederhana dan kurang masuk akal.

Target dari gerakan ini bukan sekedar ingin memerdekakan Papua Barat, tapi lebih dari itu. Jokowi adalah target utama dari tujuan teror yang terjadi di Nduga Papua. Banyak kepentingan pihak yang sudah terganggu oleh kebijakan Presiden Jokowi, sehingga Pemerintahan Jokowi harus dihabiskan.

Tidak perlu cari tahu pihak mana saja yang sudah terancam oleh kebijakan Jokowi di Papua, mau pun Indonesia secara menyeluruh. Adanya gerakan separatis di Papua tersebut, sangat mungkin bisa dimanfaatkan pihak lain yang memiliki kepentingan. Semoga saja TNI dan Polri tidak saja membasmi kelompok tersebut, tapi juga bisa mengungkapkan siapa yang ada dibelakangnya.

Sumber :
https://nasional.tempo.co/read/1152753/akui-serang-pekerja-di-papua-opm-kami-menuntut-kemerdekaan?fbclid=IwAR29S3P650IeVbhFWPpG-qeXQ8TvCqfkVyMPlPiQkg3BTfYirGmiQFY0YI0

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline