Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Prabowo Marah Besar pada Media dan Jurnalis

Diperbarui: 6 Desember 2018   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Tempo.co

Kali ini keluar aslinya Prabowo, dia tidak lagi bisa membendung kemarahannya. Seharusnya hal ini tidak harus terjadi, kalau saja orang-orang terdekat dilingkarannya bisa menenangkannya. Prabowo harus menyadari, tanpa peranan Jurnalis, segala daya dan upayanya dalam Pilpres akan sia-sia.

Akibat dari media arus utama tidak meliput acara Reuni 212, Prabowo marah besar kepada seluruh media, kecuali TVone. Terkesan sangat grasa-grusu dalam mengeluarkan pernyataan.

Padahal, dalam acara Reuni tersebut, Prabowo hanyalah sebagai Undangan, seperti yang dijelaskan oleh panitia Reuni. Lantas apa alasan Prabowo harus mengumbar kemarahan?

Lagi-lagi Prabowo tidak hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, sehingga pernyataan-pernyataannya bisa merugikan para Jurnalis.

Prabowo mengatakan kalau Jurnalis sekarang ini sudah menjadi antek-antek orang yang ingin menghancurkan negara, entah siapa yang dia maksud sebagai orang yang ingin menghancurkan negara.

"Boleh kau cetak ke sini dan ke sana, saya tidak mengakui Anda sebagai jurnalis. Enggak usah saya sarankan kalian hormat sama mereka lagi, mereka hanya anteknya orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia," tegas Prabowo.

Padahal beberapa pernyataannya selama ini selalu banyak yang tidak terbukti, dan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Kalau nanti pada kenyataannya bahwa dia sendiri adalah bagian dari orang yang ingin menghancurkan Indonesia, apakah dia sendiri bisa terima? Tentu saja tidak, tidak ada orang yang bisa menerima disebut sebagai antek-antek penghancur Indonesia.

Terhadap jumlah peserta yang hadir dalam Reuni 212, Prabowo pun menerima begitu saja laporan orang-orang terdekatnya, tanpa berusaha untuk mencari data yang valid, berani mengatakan bahwa jumlah yang hadir belasan juta orang, secara matematis, padang arafah yang segitu luas hanya diisi sekitar 3 juta orang.

DKI Jakarta yang segitu luas, hanya diisi oleh penduduk kurang lebih 10 juta jiwa. Sementara, acara Reuni tersebut, hanya mengisi sebagian ruang wilayah yang ada di Jakarta, bagaimana mungkin bisa diisi oleh belasan juta orang. Seperti yang dikatakannya,

"Ada belasan (juta) mereka enggak mau melaporkan, mereka sebagai wartawan telah mengkhianati tugas sebagai jurnalis. Kau sudah tidak berhak menyandang predikat jurnalis lagi," katanya.

Harus diakui, acara Reuni 212 adalah acara yang spektakuler, yang menyita perhatian banyak orang dan media. Dalam pandangan Prabowo, seharusnya acara tersebut mendapat porsi pemuatan dimedia-media Indonesia secara maksimal, namun pada kenyataannya hanya diliput secara live oleh TVOne, tidak oleh media-media lainnya.

Sumber : mediaindonesia.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline