Lampu kamar Raina baru saja dimatikan sama bik nah, setelah ia yakin Raina sudah memejamkan matanya. Hampir setiap hari bik nah menemani Raina menjelang tidur. Sering Raina tertidur dikamar bik nah yang layak gudang, saat Sonya, ibunya pulang kerja larut malam.
Sonya masuk kamar Raina, dia tatap wajah Raina yang memelas dalam pulas. Sonya menghampiri Raina, dan duduk menepi dipinggir tempat tidur Raina, dia usap dengan sayang rambut Raina, disudut matanya yang basah, Sonya tak mampu menahan resah. Tetiba Raina bangun dari tidur, dalam remang gelap dia tatap Mata ibunya yang basah,
"Ibu nangis ya...nangisnya dikamar ibu aja ya..Raina mau bobo.." ucap gadis kecil berumur 4 tahun itu.
Dengan perasaan penuh salah, Sonya meninggalkan kamar Raina, diluar hujan turun dengan deras, sederas air mata Sonya yang tumpah tanpa bisa dia tahan. Sonya membuka kamar, menghambur masuk dan menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur. Diluar dugaan Sonya kalau Raina semakin berjarak dengannya.
**
"Bik nah..non Raina udah bangun.."
"Udah nyah..udah rapi malahan.."
"Yaudah..hari ini biar saya yang antar Raina ya.."
"Baik nyah.." Bik nah beranjak kekamar Raina, tapi Raina gak ada di kamarnya.
"Bik nah..Raina disini..ayo antar Raina.."
Sonya tiba-tiba menuju kearah Raina yang sudah siap diruang depan.