Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Parlemen Para Kurcaci

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepantasnya parlemen adalah lembaga suci
tempatnya abdi negara mengabdi
tidak pantas untuk dicela dan dicaci maki
tapi, ketika parlemen diisi para kurcaci
yang menggeruduk bagai tikus busuk
parlemen pun berubah menjadi kubangan
tidak lagi suci

Para kurcaci diparlemen tidak lagi mengurus konsitusi
mereka lebih senang menghitung-hitung kekayaan hasil korupsi
sampai-sampai isi konstitusi susah dicerna dan dimaknai
bagi-bagi proyek adahal kegiatan mereka sehari-hari
pemilu datang, mereka pun siap-siap bagi_bagi kursi

Turut memiskinkan rakyat yang mereka wakili
dengan menghilangkan BBM bersubsidi
ketok palu mereka begitu sakti
sehingga harga BBM pun melambung tinggi

Tidak ada yang susah bagi mereka
berapa pun harga BBM terkini..
karena hidup mereka terus disubsidi
sebagai kurcaci mereka patuh pada pemerintah negeri..

Parlemen para kurcaci bukanlah parlemen para pengabdi
yang makan gaji memang bukan untuk mengabdi
dan hanya mengahbiskan wasktunya untuk plesiran keluar negeri
sebagai bonus kerjasama dengan tuan presiden kepala negeri..

Jakarta, Juni 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline