Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Dicopot dari DPP Demokrat, "Ruhut Tidak Legowo"

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Foto : Kompas.com"][/caption] Siapa yang tidak kenal Ruhut Sitompul, Sipoltak Raja Minyak dari Medan, walau pun cuma membintangi satu sinetron yang Hits, namun namanya lebih populer sebagai bintang sinetron dibanding sebagai politisi. Kalau semasa masih menjabat sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat, seringkali meminta teman-temannya yang tersangkut kasus, agar "Legowo" mundur dari Demokrat, termasuklah Anas Urbaningrum, Sang Ketua Umum Partai Demokrat dia minta legowo untuk mundur, demi citra dan nama baik partai. Kini saatnya justeru Ruhut yang diminta Legowo menerima keputusan pemecatannya dari DPP Demokrat. Santer dikabarkan, dilengserkannya Ruhut dari jabatannya dikarenakan keberaniannya menyenggol Anas, tapi kabar tersebut dibantah oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustopa, menurutnya pergeseran jabatan tersebut hanya untuk penyegaran saja. Rupanya Ruhut tidak legowo menerima keputusan pemecatannya tersebut, sehingga dia menuding pemecatannya tersebut atas ulah "Badut-badutnya Anas." Seperti yang saya kutip dari Kompas.com, Ruhut mengatakan : "Dari setahun yang lalu saya diminta mundur sama 'badut-badutnya' Anas. Beberapa orang datang ke SBY, minta Ruhut dipecat," ungkap Ruhut, Kamis (13/12/2012) di Gedung Kompleks Parlemen Senayan. Ketika ditanyakan lagi siapa yang dimaksud Ruhut dengan Badut-badut Anas tersebut ? Ruhut pun menjawab, "Ya orang yang awalnya anggota Komisi II DPR dan tiba-tiba jadi Komisi III," sahut Ruhut. Dengan dicopotnya Ruhut dari DPP Demokrat, itu artinya Ruhut dibebastugaskan dari kepengurusan partai, dan aktivitas Ruhut cuma sebagai Anggota DPR. Namun Ruhut tetap bersikeras bahwa, tidak ada pergeserannya dari kepengurusan Partai, "Geser? Udahlah, yang bisa geser Ruhut itu hanya SBY," kata Ruhut. "Kita lihat saja, 14-15 (Desember) Silatnas," sambung Ruhut lagi. Ternyata si Poltak memang tidak bisa legowo menerima keadaan, padahal seringkali dia meminta orang lain untuk legowo mundur dari partai, tapi ketika hal itu menimpa dirinya sendiri, dia tidak bisa menerima dengan legowo. Kalau tidak seperti itu, ya bukan Ruhut namanya, seperti yang sering ia katakan : "Lidah itu tidak bertulang." Sumber tulisan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline