Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

289 CPNS di Jambi "Dibatalkan Pengangkatannya"

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita ini saya terima melalui Curhat seorang Kerabat saya yang dikirim ke Timeline Facebook saya beberapa menit yang lalu, dengan tujuan agar berita ini bisa saya sebarluaskan lewat media, semua ini dilakukan atas dasar keprihatinan terhadap nasib ke 289 CPNS tersebut. dan tentunya sangat diharapkan hal ini akan menjadi perhatian Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.

Tulisan dibawah ini adalah murni dari Timeline saya yang dikirimkan oleh Kerabat saya seorang advokad senior, Kamal Firdaus yang berdomisili di Jogyakarta. Semoga saja admin Kompasiana berkenan menerima tulisan ini dan dapat memahami tjuan saya memposting tulisan ini di Kompasiana.

Beberapa menit yl saya menerima telepon dari jauh, ribuan kilometer jaraknya dari Jogja, dari Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi, Sumatera, yang lokasinya nun jauh di sana di pantai Laut Cina Selatan.

Melalui telepon itu beberapa orang mengadu ke saya : mereka,-- semuanya 289 orang,- sudah diangkat secara sah sebagai CPNS oleh bupati terdahulu DR. IR. H. SAFRIAL. Aneh bin ajaib, oleh bupati penggantinya USMAN ERMULAN pengangkatan ke 289 CPNS itu dipermasalahkan keabsahannya. Sang wakil bupati KATAMSO bahkan serta-merta menyatakan pengangkatan ke 289 CPNS itu TIDAK SAH. Maka sang bupati pun memohon petunjuk segala macam ke Menteri Dalam Negeri.

Bagaimana sikap menteri dalam negeri kita Gamawan Fauzi, yang memang berwenang tentang itu? Karena beliau bukan orang bodoh dan sangat mengerti hukum, ketika berkunjung ke Jambi beberapa hari yl Mendagri sudah tegas2 menyatakan bahwa pengangkatan ke 289 CPNS itu SAH. Tapi,-- lagi2 aneh bin ajaibnya,-- menurut informasi dari mereka yang mengadu ke saya via telepon tadi ternyata pernyataan Mendagri itu tidak atau belum ditindak-lanjuti menurut sebagaimana mestinya. Terkesan ada yang masih mau menghormati "prinsip" : "KALAU BISA DIPERSULIT KENAPA DIPERMUDAH"??

Ke 289 CPNS itu punya istri, punya anak, punya keluarga, punya tanggungan. Sekarang bulan puasa Ramadhan. Tidak lama lagi Hari Raya Idul Fitri. Karena itu izinkan saya mengetuk hati sang bupati USMAN ERMULAN,-- karena se-tidak2nya untuk sementara waktu ini saya yakin dia masih punya hati dan nurani,-- untuk menaruh peduli, untuk berempati kepada nasib ke 289 CPNS itu. Segera proseslah apa yang menjadi kewajiban dan tugas Anda untuk memprosesnya demi kepentingan ke 289 CPNS itu. Segera berikanlah apa yang menjadi hak ke 289 CPNS itu!!

Semoga pesan ini, dari mulut ke mulut, akhirnya bisa sampai juga ke Saudaraku USMAN ERMULAN, sang bupati. Semoga di bulan suci bulan puasa Ramadhan ini hati beliau terketuk hendaknya. Amiin.... Kalau ternyata tidak juga terketuk hatinya, saya hanya mau mengingatkan kepada ke 289 CPNS itu akan sebuah adagium yang berbunyi : "TIDAK CUMA SATU JALAN MENUJU ROMA". Saya yakin, cepat atau lambat, pada akhirnya Anda akan sampai juga di Roma. Camkanlah!!....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline