Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Jangan "Marah"

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam selalu menjawab "Jangan Marah" terhadap beberapa permintaan dan pertanyaan orang-orang yang selalu meminta petunjuk beliau, ini adalah merupakan betapa besar perhatiannya terhadap Marah.

Seperti Abu Hurairah Radhiallah, meriwayatkan, Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam dan berkata "Berilah saya wasiat." Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam menjawab, "Jangan Marah." Sampai beberapa kali permintaan tersebut diulangi, beliau bersabda "Jangan Marah." (HR. Al-Bukhari).

Ternyata memang Marah itu mendapat perhatian khusus Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, karena Marah itu adalah salah satu yang akan menyebabkan Murkanya Allah. Marah merupakan sumber segala keburukan dan kejahatan serta menjauhinya merupakan pangkal kebaikan.

Pada Riwayat yang lain dalam Jami'ul Ulum wal Hikam bahwa ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah, "Tunjukanlah kepadaku. Suatu amalan yang dapat memasukkanku kedalam surga serta tidak membebaniku. Beritahukan kepadaku ucapan yang mudah aku jalankan. Ajarkan kepadaku sesuatu jangan banyak-banyak agar aku dapat melaksanakannya. Apakah yang dapat menjauhkanku daru Murka Allah? " Maka Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam menjawabnya dengan satu jawaban untuk beberapa pertanyaan tersebut, yaitu : "Jangan Marah"

Inilah yang menunjukkan bahwa sifat marah merupakan sumber segala keburukan dan kejahatan serta menjauhinya merupakan pangkal kebaikan.

"Orang yang kuat itu bukanlah orang yang pandai bergulat, hanya saja orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan kemarahannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.

Salam - Ajinatha

Beberapa hadits dikutip dari buku "Jangan Mudah Marah"

Karangan: Syaikh Fauzi Said - Dr. Nayif Al-Hamd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline