Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

20 Juta Menjadi 1 Milyar, Mau?

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada-ada aja yang di hadapi dan dilakukan masyarakat kita itu ya, ada yang sudah terbilang berkecukupan masih saja ingin lebih dari itu, yang kekurangan benar-benar kekurangan, sehingga nggak memililiki apa-apa, coba saja seandainya yang berlebihan mau berbagi sama yang kekurangan, tentunya kita akan hidup rukun dalam keramaian.


Selama masa istirahat ini saya lebih banyak menghabiskan waktu membaca berbagai berita dan menonton tayangan tivi, ada sebuah berita yang sebetulnya tidak aneh lagi karena sering terjadi, tapi saya tertarik iring membaginya dengan teman-teman kompasianer.


Diberitakan ada sebuah kejadian yang hampir merenggut nyawa dukun palsu pengganda uang, padahal kasus seperti ini sudah sering terjadi tapi tetap saja memakan korbannya. Diceritakan sang dukun mampu menggandakan uang 20 juta menjadi 1Milyar, maka berbondong-bondonglah masyarakat yang ingin menggandakan uangnya.


Secara logika sebetulnya tidaklah mungkin itu bisa terjadi, tapi memanglah bagi kita yang berpikir dengan logika jelas tidak akan percaya, tapi bagi masyarakat yang sudah dikuasai nafsu ingin kaya, jelas saja tawaran itu akan sangat menggoda dan jelas akan mengalahkan logika sehatanya.


Mereka yang sudah menitipkan uang untuk digandakan baru tersadar ketika uang yang sudah dititipkan tak kunjung bertambah, yang pada akahirnya menyadarkan mereka bahwa mereka sudah terkena tipu daya, tapi apa daya uang yang ingin digandakan pun sudah lenyap tidak tahu rimbanya, hanya tinggal pengakuan sang dukun yang berjanji akan segera mengembalikan uang yang tak mampu digandakannya.


Banyak jalan pintas yang dilalui untuk mencapai kekayaan, karena kekayaan sudah dianggap simbol dari kejayaan hidup, sehingga proses untuk menjadi kaya dengan cara-cara yang wajar pun tidaklah dianggap jalan yang terbaik. Menjadi kaya adalah samahalnya memperoleh kehormatan dimata masyarakat, padahal tidaklah begitu semestinya. Menjadi terhormat ketika hidup banyak memberikan manfaat, itulah sejatinya hidup dengan terhormat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline