Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Sebaiknya Demokrat Jangan Bicara Soal Reshuffle

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seharusnya Demokrat tidak perlu ikut bicara soal Reshuffle Kabinet, karena itu Hak Prerogatif Presiden. Jangan mentang-mentang menjadi Partai berkuasa terus orang-orang partainya seenak-enaknya bicara, politisi Demokrat harus belajar lagi soal etika, karena banyak yang belum faham etika berpolitik.

Soal reshuffle itu soal yang sensitif untuk dibicarakan, Presiden sendiri sangat hati-hati bicara soal Reshuffle, kok Demokrat malah mengumabar pembicaraan yang tidak patut dibicarakan partai. Seperti yang dikatakan Saan Mustofa salah satu fungsionaris Partai Demokrat :

"Bagi menteri yang hampir dua tahun kinerjanya tidak menunjukkan perbaikan dan tidak maksimal, daripada menjadi beban presiden di masa jabatannya yang tersisa tiga tahun lagi, nggak ada salahnya menteri yang kerjanya kurang baik direshuffle," terang Saan yang juga orang terdekat Ketua Umum PD Anas Urbaningrum ini.

Apa pentingnya Saan bicara seperti itu, apa semua menteri yang dari Demokrat baik Kinerjanya. Ucapan Saan ini sangat tendensius, seakan-akan Menteri dari partai selain partai Demokrat itu kurang baik kinerjanya, jelas sekali tendensi dari ucapannya tersebut untuk menteri dari partai lain bukan partai demokrat.

Lalu bagaimana jika menteri dari PD juga ikut terkena reshuffle kabinet? "Nggak masalah. Kalau menteri Demokrat tidak menunjukkan kinerja yang baik dari manapun asalnya tidak masalah. Tidak perduli asalnya dari partai mana, daripada menjadi beban presiden tentu merupakan hak prerogatif presiden untuk melakukan reshuffle kabinet," tandasnya.(DetikNews.com)

Ucapan Saan ini tentunya akan membuat isu Reshuffle ini akan kian memanas, bagaimana seandainya Presiden tidak me-reshuffle kabinet, tentu ini akan menjadi bahan celaan partai laib, karena sudah berapa kali dihembuskan namun tidak pernah ada realisasinya, dan itu artinya lagi-lagi presiden tidak konsisten dengan rencana-rencananya.

Sumber tulisan: DetikNews.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline