Akhirnya Ibas membantah kalau dia sudah membeli "Rumah Cantik" di jalan Cik Ditiro, setelah banyak mendapat sorotan publik. Sebetulnya tidak membantah juga tidak menjadi masalah, memangnya kenapa kalau anak Presiden SBY tinggal di Menteng, toh anak prsiden ini, semua orang juga tahu sebagai anak presiden Ibas bisa tinggal dimana pun dia suka, percuma juga dibantah kalau pada akhirnya nanti ternyata Ibas memang benar tinggal disana. Seperti yang dilansir Kompas.com tentang bantahan Ibas terkait pemberitaan tersebut : Menanggapi pemberitaan tersebut, Ibas membantah telah membeli rumah tersebut. "Tidak benar bila saya membeli rumah di kawasan Jakarta Pusat tersebut. Saat ini saya masih tinggal bersama orangtua," kata Ibas seperti dikutip staf ahlinya, Bonggas Adhi Chandra, Rabu (30/11/2011). Tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, apa yang dibertitakan harian The Jakarta Post sangat mungkin mengandung kebenaran, tidak mungkin media sekaliber The Jakarta Post mau mengeluarkan sebuah berita yang bersifat fitnah, kalau pun berita tersebut tidak benar bisa saja The Jakarta Post di somasi sama Ibas, tapi kenyataannya, sampai hari ini belum ada berita kalau Ibas mensomasi Harian The Jakarta Post. Pada saat Soeharto berkuasa, anak-anaknya juga semua membeli rumah didaerah Menteng, tidak satu orang pun pada saat ini mau menggugat. Lantas ketika anak Presiden SBY membeli rumah didaerah Menteng malah mejadi pergunjingan, masalah sebetulnya bukanlah soal membeli rumah tersebut, hanya saja sekarang ini masyarakat sedang menyoroti prilaku tindak korupsi yang dilakukan para pejabat negara, sehingga apa yang dilakukan Ibas pun kena imbasnya. Yang menjadi permasalahan lain adalah dengan dibongkarnya "Rumah Cantik" yang juga sudah dianggap sebagai rumah cagar budaya dengan sewenang-wenang, tanpa diketahui oleh pejabat yang berwenang di Wilayah DKI Jakarta, sehingga masalah ini merembet sampai ke Istana. Menurut saya bantahan Ibas ini akan menjadi bumerang kalau pada akhirnya nanti ternyata Ibas dan Aliya memang menempati rumah cantik tersebut. Hal yang tidak konsisiten seperti inilah yang sering terjadi dilingkaran Presiden SBY, antara bantahan dan kenyataannya selalu berbeda, membantah tapi pada kenyataannya memang seperti itu sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H