Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Menkum dan Ham, Amir Syamsuddin Mengecewakan

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan laporan Syaifudin S Pane (43), seorang mantan narapidan yang pernah mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, bahwa di Rutan Salemba ada sel tahannan mewah seharga 30 juta rupiah, transaksi sewa ruangan untuk berhubungan seks, juga ada permainan judi koprok. Laporan Syaifudin ini direkamnya dalam ponsel dengan durasi 20 menit yang terdiri dari 27 slot. Syaifudin melaporkan hal ini pada media, sehingga dia dipanggil oleh Menkum dan Ham Amir Syarifuddin dan mengajak Syaifudin melakukan inspeksi mendadak ke Rutan Salemba, namun setelah melakukan inspeksi Pak menteri menyatakan tidak benar apa yang dialaporkan oleh Syaifudin, hal ini sangat mengecewakan Syaifudin, seperti yang dikatakan Syaifudin pada Kompas.com : "Saya ke sini atas undangan Pak Menteri (Amir Syamsuddin) dan Wamen (Denny Indrayana) untuk melihat kondisi rutan. Tapi ternyata sampai di sini saya kecewa banget Menteri bilang tidak menemukan dan tidak ada gambar itu," ujar Syaripudin di Rutan Salemba, Jakarta, Rabu (16/11/2011). Sebetulnya apa yang disampaikan Syaifudin ini bukanlah hal yang baru, dan sudah menjadi rahasia umum bahwa memang ada praktik yang seperti disebutkannya, hanya saja memang masyarakat tidak terlalu peduli. Kalaulah benar pernyataan Menkum dan ham tersebut, sungguh sangat disayangkan. Apa sebetulnya alasan pak menteri menutupi hal ini, toh justeru kalau beliau melakukan pembersihan terhadap praktik yang dilaporkan Syaifudin, akan menjadi prestasi tersendiri bagi dirinya, karena praktik tersebut terjadi semasa jabatan Menkum dan Ham Patrialis Akbar. Sayangnya sebelum dilakukan Sidak oleh Menteri, semua ruangan yang diindikasikan seperti yang diceritakan oleh Syaifudin sudah diubah semuanya, sehingga kuat alasan menteri untuk mengatakan bahwa bahwa apa yang dikatakan Syaifudin tidaklah terbukti. Tidak dijelaskan berapa lama tenggang waktu antara tersebarnya laporan Syaifudin di media dengan proses Sidaknya pak menteri ke Rutan salemba, sehingga tenggang waktu tersebut dimanfaatkan untuk merubah sel tahanan yang di bilang mewah. Syaripudin mengatakan, meskipun beberapa blok dan sel tahanan sudah diubah, dirinya tetap yakin praktik-praktik yang terekam dalam videonya tersebut masih terjadi. Pasalnya, Syaripudin mengaku masih sering terus menjalin komunikasi dengan temannya yang masih berstatus sebagai narapidana dalam rutan Salemba. "Hampir semua blok judi itu ada di setiap sudut. Dari blok O hingga blok macam-macam yang jelas sesuai dengan gambar-gambar di video itu, ada semua. Dan tiga bulan yang lalu, saya ke sini masih berjalan," katanya. (Kompas.com) Sumber berita : http://nasional.kompas.com/read/2011/11/16/1544160/Syaripudin.Kecewa.Hasil.Sidak.Rutan.Salemba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline