Lima bom buku yang ditujukan kepada empat tokoh masyarakat di Jakarta benar-benar telah meneror masyarakat. Berdasarkan data yang dihimpum Kompas hingga kemarin, Senin (21/3/2011), sedikitnya 25 pengaduan masuk ke kepolisian di wilayah Jabodetabek. Dari jumlah itu, lima paket berisi bom. Selain paket Cibubur, paket bom lain ditujukan kepada aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Gories Mere, Ketua Umum Partai Patriot Yapto Soerjosumarno, dan artis Ahmad Dani.
Demikian cuplikan Headlines Kompas.com hari ini (22/3), yang mengulas tentang isu bom buku yang masih terus marak diberitakan akhir-akhir ini. Kalau pada akhirnya masyarakat menjadi resah dan takut karenanya, itulah sebagai bukti Bom Buku tersebut telah sukses menjadi isu baru, dan menenggelamkan isu-isu besar yang terjadi sebelumnya, kalau sudah demikian mudah ditebak kepentingan siapa dan apa kepentingannya Isu Bom tersebut diciptakan.
Opini masayarakat terus berkembang menanggapi isu bom buku ini, upaya pemerintah menangani isu bom buku ini sangat berbeda dengan pola penanganannya dan Isu Bom yang pernah terjadi dinegeri ini. Ketika Bom Bali dan Bom Marriot terjadi, dengan lantang dan tegas SBY mengeluarkan instruksi, itu sangat berbeda dengan cara meredam isu bom buku ini, sehingga timbulah dugaan bom buku ini diciptakan sebagai pengalihan isu terhadap berita tentang penyalagunaan kekuasaan SBY, yang di beritakan Harian Australia The Age.
Opini seperti ini bisa saja terus berkembang kehal-hal yang tidak diharapkan, jika pemerintah tidak sungguh-sungguh menuntaskan penyelidikannya. Dan bahayanya lagi keresahan masyarakat ini akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan politik untuk menciptakan kerusuhan. Kalau sampai hal seperti ini yang terjadi, ini bukanlah sesuatu yang sangat diharapkan oleh masyarakat, sekalipun ini merupakan harapan pihak-pihak yang ingin memancing kerusuhan.
Kepolisian kembali tetap mengimbau masyarakat tidak perlu panik. Jangan khawatir, berikan kepercayaan sepenuhnya pada pihak kepolisian. Kami akan melakukan langkah-langkah keamanan terhadap benda-benda yang dicurigai," ungkap Kombes (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri.
Boy juga meminta agar media massa tidak mengekspos secara berlebihan peristiwa-peristiwa penemuan paket yang ternyata bukan bom sehingga masyarakat yang menjadi penyimak informasi pun tidak menjadi semakin panik dan paranoid.(Kompas.com)
kita sangat percaya bahwa kepolisian akan bekerja sungguh-sungguh dalam menanggulangi isu bom ini, dan akan memberikan rasa aman pada masyarakat, namun sikap dan tindakan ini juga harus terlihat nyata, agar semua isu yang berkembang akhir-akhir ini adalah benar bukan sebuah rekayasa.
Sumber tulisan :
http://nasional.kompas.com/read/2011/03/22/10345174/Bom.Buku.dan.Paranoia.Kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H