"Hilangnya Ikatan Pertalian Darah"
Entah fenomena apa ini, orang tua setubuhi anak kandung tanpa ada perasaan cangung, anak membunuh orang tua kandung bukan lagi seperti anak yang pernah dikandung.
Kejadian seperti itu bukanlah hanya satu dua kali terjadi, tapi sudah sering dan acap kali, pertalian darah tidak lagi mempunyai marwah, seakan-akan norma agama tidak menjadi ajaran dan tuntunan.
Sejahat-jahatnya binatang tidaklah akan memangsa anak sendiri, sejatinya orang tua melindungi anaknya, dan anak akan menganggap orang tua sebagai pintu surganya.
Lihatlah beberapa kejadian yang diberitakan media akhir-akhir ini, seorang anak hanya karena tidak dituruti keinginannya, tega membunuh kedua orang tuanya secara sadis, lalu ada juga yang tega membakar rumah yang dihuni orang tuanya, juga dikarenakan tidak dipenuhi permintaanya.
Seperti berita yang satu ini, "Kakak Adik di Kebumen Tega Bunuh Ayah Gara-gara Sebatang Rokok," betapa teganya kakak beradik ini, hanya karena tidak terima sang Ayah mengambil sebatang rokok miliknya, lantas Syarifudin (19), tega membunuh ayah kandungnya, Yatimin (43). Perbuatan tersebut dengan dibantu oleh adiknya yang masih berumur 17 tahun.
"Jadi pemicunya sebatang rokok. Korban mengambil sebatang rokok milik pelaku S (Syarifudin) dan pelaku tidak terima hingga terjadi pertengkaran berbuntut penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal," kata Kasat Reskrim Polres Kebumen, Iptu Willy Budianto (13/12/2014).
Yang tidak habis pikir lagi, ada orang tua tega menyetubuhi anak kandungnya, hanya dikarenakan merasa kesepian, seperti yang diberitakan Tribunews.com : "Seorang ayah, YS (37), tega memperkosa anak kandungnya sendiri, RS (13) sebanyak 35 kali."
Aksi bejatnya tersebut, dilakukan di tempat tinggalnya, di Kawasan Matraman, Jakarta Timur, saat sang istri bekerja dan korban libur sekolah.
Adakah itu sebuah alasan yang pantas, padahal seharus sebagai orang tua kandung, sangatlah patut untuk menjaga kehormatan anaknya sendiri, bukan malah merampas dan menodainya. Apa yang sudah salah dari proses kehidupan sekarang ini, sehingga rasa takut dan rasa malu tidak lagi dipunyai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H