Lihat ke Halaman Asli

Ajinatha

TERVERIFIKASI

Professional

Iwan Fals Ditawari Menteri Marwan

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14187457001857886850

[caption id="attachment_359852" align="aligncenter" width="300" caption="Foto illustrasi : Ajinatha"][/caption]

Memang benarlah kalau dikatakan musik adalah bahasa universal, karena komunikasi bisa dilakukan lewat musik, dan musik tidak mengenal SARA, siapa pun dia, apa pun suku dan agamanya, sehingga musik sangat efektif digunakan untuk mengkomunikasikan pesan, apakah itu pesan perdamaian, atau pun itu pesan yang berbau patriotisme.

Iwan Fals, adalah sosok yang memiliki kemampuan mengkomunikasikan pesan yang ingin dia sampaikan lewat musik dan syair yang dia ciptakan, sehingga lagu-lagu yang dia lantunkan sangat mudah diserap oleh masyarakat kebanyakan, dan pesan yang ingin dia sampaikan pun sangatlah diingat oleh masyarakat penggemar musiknya.

Jadi wajar saja kalau Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar meminta musisi senior Iwan Fals untuk menjadi duta desa. Bisa jadi Menteri Marwan melihat potensi yang dimiliki Iwan Fals, sangat bisa digunakan untuk menggugah masyarakat, dan membangkitkan semangat masyarakat, apa lagi sosok Iwan Fals sangatlah komunikatif dengan masyarakat menengah kebawah.

"Saya minta Bang Iwan untuk jadi duta desa," kata Marwan saat dalam sambutannya di kediaman Iwan Fals, Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (16/12/2014).

Menteri Marwan menganggap, Iwan Fals bisa menginspirasi masyarakat desa untuk berjuang membangun desa. Kalaulah pemilihan Iwan Fals tersebut memang atas dasar kemampuan yang dimilikinya, tentulah Menteri Marwan tidak salah pilih, karena untuk menjadi Duta Desa memang dibutuhkan seorang Public Figure yang dikenal dan dekat dengan masyarakat.

Sementara Iwan Fals memanglah tokoh yang dekat dengan masyarakat, suaranya adalah menyuarakan keluhan-keluhan masyarakat, makanya Iwan selalu memilih tinggal dilingkungan masyarakat biasa, bukan masyarakat gedongan.

Tawaran menteri Marwan tidaklah langsung diterimanya, namun secara diplomatis, Iwan bisa dikatakan bisa menerima tawaran tersebut, apalagi sebagai Duta Desa, dia tetap bekerja dengan bernyanyi dalam menyampaikan pesan-pesan yang diinginkan pemerintah kedesa-desa.

Tentang tawaran untuk ikut blusukan ke desa bersama Marwan, Iwan mengaku senang. Dia mengatakan, dirinya bisa terjun ke desa dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di sana. Iwan memandang desa sebagai tempat di mana pemimpin-pemimpin bangsa dilahirkan.

Sumber tulisan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline