Buat apa kalian demo dan caci maki presiden kita, lantas kau gugat untuk lengser. Memang jika SBY lengser dan tergantikan terus masalah selesai begitu saja? Apakah penggantinya akan menyajikan sebuah miracle solution yang dalam waktu relatif sekejap, katakanlah satu periode kepemimpinan, membalikkan kondisi Indonesia yang carut marut menjadi makmur sejahtera gemah ripah loh jinawi aman sentosa bebas dari korupsi kolusi nepotisme dengan sistem peradilan yang memihak keadilan? Belajar mimpi di mana kalian?
Jika SBY lengser bukannya malah akan tambah kacau balau negeri ini? Tidakkah para pemegang kuasa malah akan berebut konsolidasi kekuatan dan membuat perkongkalingkongan koalisi baru sehingga semakin menelantarkan rakyat jelata yag seharusnya mereka urus? Terus setelah itu bagaimana? Di demo lagi? Lantas kapan habisnya?
Bangunlah mahasiswa, jangan hanya berdemo karena demo itu 'keren'. Mau demo? Demolah para oknum wakil rakyat yang sibuk liburan, oknum polisi yang korup, oknum jaksa dan hakim yang bisa disuap, oknum pegawai pemerintah dari menteri sampai perangkat desa yang suka menyalahgunakan kekuasaan, dan para koruptor dan penjual kekayaan bangsa pada umumnya. Mungkin di antara mereka ada orang tua, saudara, kakak atau teman anda, tapi so what, toh kalian adalah penyuara kebenaran yang seharusnya tidak pilih kasih dalam amar ma'ruf nahi mungkar atau apapun ekuivalennya di agama yang kalian anut.
Come to think of it, sudahkah anda jaga amanah untuk anda sendiri? Bagaimana kemajuan kuliahmu yang sudah dibiayai oleh orang tuamu dengan susah payah? Apakah laptop kalian semalam tadi sudah membantu menyelesaikan beberapa lembar tugas atau skripsimu, atau kau gunakan ber-FB ria atau bermain poker? Berapa banyak waktu kuliahmu yang telah kau korupsi saat kau mangkir untuk keperluan yang sebenarnya tidak perlu? Korupsi bukan hanya mencuri uang rakyat, bung. Tidak menjaga amanah orang tua itu juga korupsi.
Mau membuat perubahan? Kuliahlah yang benar supaya lulus dengan predikat memuaskan. Setelah itu infiltrasi semua lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif negara ini. Gapailah posisi puncak di sana, dan tempatkan teman-temanmu pada posisi krusial. Setelah itu bantailah budaya korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang sudah mendarah daging di negara tercinta ini saat anda ada pada posisi berkuasa. Memang gak segampang demo yang minimum risk maximum prestige, relatively speaking, tapi bukankah kalian pejuang keadilan, bukan pencari predikat? Setidaknya ketika kau capai posisi itu, tentunya kau tidak akan meniru pendahulumu kan? Lho, kenapa diam?
Dah, sekarang pulang! Bubar, bubar...!
Note: Saya tidak kenal pak presiden, bukan pembela beliau, bahkan kemarin tidak memilih beliau. Tapi saya melihat beliau sebagai seorang manusia biasa yang sudah berusaha sebaik-baiknya di tengah populasi yang tidak mendukung perubahan yang mereka inginkan sendiri. So, give him a break, will ya!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H