Lihat ke Halaman Asli

Junaedi Malik Ibrahim

Penulis pemula

Rasa Nasionalisme Asian Games

Diperbarui: 14 Agustus 2018   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sport.detik.com

Di tengah hiruk pikuknya situasi pertarungan politik di negeri ini , kita mengadakan hajatan terbesar di benua Asia yakni Asian Games.Di mana segala bentuk persiapan dari skala terkecil hingga skala besar secara nasional sudah dilakukan dan dikebut oleh pihak pemerintah  dengan dibantu oleh pihak swasta secara masif dan terencana.Baik pemerintah pusat maupun daerah masing-masing ambil bagian dalam persiapan ini , yang mana pusat lebih fokus ke arah infrastruktur dan proyek-proyek berskala besar melalui kementrian PU, sedangkan pemerintah daerah dengan membuat prasarana di lapangan dan membangun kekurangan stadion dengan bekerjasama dengan BUMD, sedangkan pihak swasta mendapat bagian tender-tender yang menunjang dari prasarana yang ada.

Sungguh kita sedang bergairah untuk mengadakan dan menyambut hajatan besar ini , dengan segala daya dan upaya untuk mensukseskan acara 4 tahunan tersebut dengan penuh semarak. Masih hangat di ingatan kita , pada hari Sabtu tanggal 11 Agustus 2018. Anak-anak muda kita usia belia 16 tahun berhasil menjadi juara AFF untuk pertama kalinya dengan mengalahkan Tim Unggulan Thailand lewat drama adu penalti. Kemenangan ini sungguh terasa indah , karena menjelang Hari Kemerdekaan Negeri kita tercinta Indonesia. Mereka dengan semangat yang luar biasa mereka seakan ingin menunjukkan " Siapa Kita " ( mengutip kata komentator kita , Bung Valentino Simanjuntak ). Mereka menyerang gawang lawan dengan tak kenal lelah , terus berlari dan berlari, mengejar bola dan mempertahankan daerah kita dengan segala kekuatan yang ada. Mereka sering terjatuh dan tersungkur dan tidak ada kata menyerah untuk meraih kemenangan demi kejayaan sepakbola kita, didukung oleh supporter yang luar biasa fanatiknya dengan diberikan semangat oleh artis pedangdut cantik yang sedang naik daun Via Vallen. Seakan memberi hembusan angin segar untuk tetap bersemangat meraih kemenangan. Dan akhirnya tangis bahagia dan haru pun pecah disaat Ernando Ari Sutaryadi berhasil memblok tendangan terakhir pemain Thailand, berurai air mata kebahagiaan mengalir deras dipipi sebagian besar para pencinta sepak bola di seluruh tanah air.Seakan tidak percaya bahwa kita akhirnya bisa berprestasi setelah sekian lama selalu kandas oleh team-team lawan di Asia Tenggara dan Australia, dengan pencapaian tertinggi ditahun 2013 masuk final dan akhirnya kalah melawan Malaysia melalui drama adu penalti. Sungguh ini kado terindah disaat kita akan merayakan Hari Kemerdekaan kita dan juga akan menggelar perhelatan Asian Games di Negeri kita.

Dan apa yang dirasakan dan dialami pada saat itulah yang dinamakan rasa Nasionalisme , dimana kita menjunjung tinggi dan mempertahankan harga diri bangsa dengan meraih kemenangan. Keinginan untuk menjadi bagian dari kejayaan negeri ini adalah pemicu semangat menggelora dari anak-anak muda belia kita , seakan mereka adalah pasukan berani mati untuk membela bangsa dan negara dari tangan-tangan penjajah yang ingin menguasai negeri kita.

Tapi disinilah sebagai sebagai sebuah ironi bangsa ini , dengan tanpa harus menyebut orang-perorang atau kelompok perkelompok dalam kehidupan politik dan berbangsa kita.Saya menyaksikan hal yang jauh berbeda, dimana para orang tua kita yang bekerja dan merintis karier di perpolitikan negeri ini seakan lupa diri, lupa tujuan dan lupa akan arah kemana bangsa dan negara ini akan dibawa. Sejak tumbangnya orde baru dan masuk kedalam era reformasi seakan-akan negeri ini tidak kunjung titik temu dan terus beradu sesama anak bangsa demi meraih kekuasaan dengan cara apapun.Bahkan ini diperparah kondisi dimana terjadi benturan kekuatan besar disaat pilpres 2014, berita bohong dan berita provokatif bermunculan dimana-mana , seakan-akan Indonesia negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia menjadi ajang kebencian dan permusuhan satu sama lain hanya karena berbeda pemikiran dan pilihan politik.

Pemberantasan Korupsi yang macet dijalan dengan didominasi oleh orang-orang yang berkecimpung di seluruh partai politik yang ada seakan memberi gambaran bahwa sulit mencari manusia jujur di negeri ini. Pembangunan Infrastruktur yang tidak memadai sehingga kita tertinggal dari bangsa-bangsa yang ada di sekitar seperti Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Prestasi olahraga yang tidak lagi nampak dengan turunnya prestasi olah raga kebanggaan kita bulu tangkis dan sepakbola. Dan masih banyak lagi ketertinggalan kita bila dibanding dengan negera-negara lain terutama negara tetangga kita.

Lalu apa yang salah dari semua ini ? Jawabannya adalah hilangnya rasa Nasionalisme kita dan tergantikan oleh kesenangan sesaat dan kepentingan segelintir orang di negeri ini.

Di moment hari kemerdekaan kita dan menyambut perhelatan Asian Games di negeri kita, sungguh kita harapkan yakni kebersamaan kita sebagai bangsa untuk menumbuhkan kembali rasa Nasionalisme kita demi kejayaan negeri ini, yang mana seharusnya menjadi negeri yang kaya raya dengan segala kekayaan alamnya. Hilangkan ego politik, hilangkan rasa permusuhan dengan saudara sebangsa kita, hilangkan caci maki dan sifat merendahkan atau menghina saudara sebangsa ( itu bukan budaya kita ). Dan yang jauh lebih penting bagaimana kita lebih memikirkan nasib bangsa ini daripada kejayaan diri sendiri sebagai orang yang paling berpengaruh, paling berkuasa dan paling banyak hartanya. Sifat serakah, sifat iri, sifat malas, sifat pendendam, dan sifat culas terhadap sesama bangsa sendiri adalah musuh sejati rasa nasionalisme. Ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pimpinan baik pemerintah dan agama untuk terus membenahi mental yang sudah banyak mengalami kerusakan di negeri ini.

Semoga semangat Asian Games bisa menjadi tonggak sejarah baru tumbuhnya semangat Nasionalisme dan Patriotisme bangsa ini , semoga bisa membangkitkan asa akan tumbuhnya semangat kebersamaan di kalangan masyarakat yang telah lama hilang. Dan semoga bisa mendongkrak prestasi dan pencapaian negeri kita yakni Kemakmuran Bersama bagi seluruh Indonesia secara berkeadilan dan beradab.

Jayalah Indonesiaku, Mari kita Bangkit , Mari kita Bangun Kejayaan Negeri kita Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline