Lihat ke Halaman Asli

Langgar Tinggi yang Tertinggal dan Sepenggal Cerita di Pekojan

Diperbarui: 16 Oktober 2017   19:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKUMENTASI PRIBADI

Pada hari ju'mat, tanggal 29 September 2017 saya berjalan - jalan menyusuri daerah di kawasan Kota Tua Jakarta, bersama rombongan dari Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila.

Kebetulan perjalanan kami ini dimulai dari Stasiun Besar Jakarta Kota lalu melewati Kota Tua.

DOKUMENTASI PRIBADI

Dari Kota Tua kami berjalan kaki melewati pasar dan sampailah kami di tujuan pertama yaitu di Masjid Jami' An-naweer yang merupakan Masjid peninggalan sejarah dibangun dari 1760an dan arsitekturnya masih bagus hingga kini.

DOKUMENTASI PRIBADI

Lalu yang selanjutnya kami berjalan menuju destinasi yang tak jauh dari Masjid yaitu Langgar Tinggi.

DOKUMENTASI PRIBADI

Langgar Tinggi menjadi saksi bisu dimana dahulu kala telah dibangun menjadi Masjid untuk beribadah. Dan kini sidah di tetapkan menjadi cagar budaya, pelestarian peninggalan Serang.


Namun, dari yang saya lihat saat pertama kali saya sampai yaitu bangunan yang sudah terlihat tidak terurus dengan baik. Terlebih lagi saat menelusuri bagian belakang bangunan yang sudah tidak terurus. Tetapi sebagaimanapun tampilannya tetaplah Langgar Tinggi telah menyimpan cerita.

DOKUMENTASI PRIBADI

Selanjutnya perjalanan kami dilakukan setelah kami melakukan ibadah sholat Ashar di Masjid terdekat yaitu balik kembali menuju Masjid Jami' An-naweer.

Dan akhirnya kami mengunjungi tempat terakhir di hari perjalanan menyusuri Pekojan yaitu mengunjungi kediaman Bang Ucin yang terkenal di daerahnya karena bangunan rumahnya yang unik. Bangunan tua penuh cerita dengan unsur yang masih melekat, belum ada perubahan dari bangunannya.

DOKUMENTASI PRIBADI

Kami pun disuguhi dengan kopi racikan buatan Bang Ucin yang sangat mantap rasanya lho! Lalu beliau mempersilahkan kami masuk ke rumahnya untuk melihat bahan parfum. Dimana Bang Ucin menjual parfum, masker dingin yang sudah cukup terkenal di daerahnya ini.

DOKUMENTASI PRIBADI

Tentunya saya antusias bahkan juga teman - teman yang lain karena bahan parfum itu sudah sangat wangi mengisi udara di ruangan walau masih berbentuk seperti kulit pohon.

DOKUMENTASI PRIBADI

Bang Ucin juga bercerita mengenai air di sumur yang berada di sebrang rumahnya. Air itu berada di dalam mushola dan terkenal di kalangan masyarakat karena memiliki kandungan Ph yang setara dengan Ph air Zam - zam.

DOKUMENTASI PRIBADI

Perjalanan saya berakhir di sore hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan mengetahui banyak destinasi tersembunyi di sekitaran Kota Tua Jakarta yang ternyata memiliki ceritanya masing - masing.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline