[caption id="attachment_122675" align="aligncenter" width="300" caption="admiral Penteleev, sumber gambar: not_adriano, Kaskus Forum Militer "][/caption]
Dalam pelayaran keliling dunia, adalah suatu hal yang lumrah apabila suatu kapal mengunjungi suatu pelabuhan untuk berlabuh. Hal tersebut dikarenakan selain memungkinkan suatu kapal untuk mendapatkan barang logistik untuk keperluan berlayar, tujuan utamanya yang tidak kalah penting adalah untuk menjaga hubungan diplomatik atau hubungan persahabatan militer antar negara. Maka tidak heran pada saat dilaksanakan port visit, kapal-kapal yang berlabuh melakukan open house, sehingga memungkinkan siapapun baik militer maupun sipil untuk masuk sehingga mengenal kapal-kapal yang melakukan Port Visit tersebut.
Dengan demikian Port Visit bukanlah merupakan kegiatan ekslusif yang dilakukan oleh beberapa negara saja, TNI yang memiliki Angkatan Laut juga beberapa kali melakukan Port Visit ke Negara lain, contohnya KRI Dipononegoro dan KRI Tongkol melakukan kunjungan ke Thailand untuk latihan bersama pada tanggal 21 Juni 2011, selain itu sebelumnya pada Bulan Mei 2011 KRI Diponogoro beserta KRI Banjarmasin melakukan kunjungan ke Sigapura untuk mengikuti ajang International Maritim Defence Expo (IMDEX). Salah satu kapal TNI AL yang sering melakukan kunjungan ke luar Negeri secara rutin adalah KRI Dewaruci, kapal tersebut merupkan kapal yang digunakan untuk melatih Kadet TNI AL dalam melakukan perjalanan laut keliling dunia, selain itu juga KRI Dewaruci juga berperan sebagai duta bangsa dari Indonesia bagi seluruh Dunia. Maka tak heran Kadet yang bertugas pada KRI Dewaruci terlatih untuk mempertunjukan kesenian Indonesia, bahkan Marching Band, sehingga dapat berperan sebagai duta bangsa yang membanggakan Indonesia.
Bulan Mei lalu, kebetulan merupakan bulan yang ramai kunjungan kapal Perang Asing di pelabuhan Indonesia. Dari Perancis ada kapal induk BPC Mistral, kapal anti kapal selam FS George Leygues, juga kapal fregat kawal intai FS Vendemiaire. Sementara Dari Amerika Serikat ada kapal rudal perusak USS Howard, kapal fregat rudal USS Reuben James, kapal pendarat USS Tortuga. Dari inggris ada Kapal Fregat anti kapal selam HMS Richmond. Selain itu juga ada sebuah kapal perusak Admiral Panteleyel dan kapal pandu Foliy Krylov dari Rusia.
Adanya port visit dari kapal-kapal asing tersebut dikarenakan adanya beberapa acara yang digelar di Indonesia dan di Singapura. Yakni adanya latihan gabungan rutin anatara Indonesia dan Amerika Serikat (CARAT-2011), latihan gabungan operasi penganan perompak di laut antara Indonesia dan Rusia, serta adanya ekspo pertahanan maritim yang digelar di Singapura.
Berbeda dengan kunjungan kapal-kapal tersebut, di awal bulan Agustus, kembali Pelabuhan Indonesia kedatangan tamu dari luar negeri, kali ini Bali kedatangan kapal Perusak USS Preble. Tujuan kedatangan kaal perang Amerika Serikat kali ini ada sebagai kunjungan persahabatan, dan memberi kesempatan awaknya untuk rekreasi.
Dengan Demikian dapat disimpulkan secara garis besar ada empat tujuan suatu kapal perang melakukan port visit ke negara lain.
[caption id="attachment_122676" align="aligncenter" width="300" caption="Kerja Bakti TNI AL-US Navy, Sumber Gambar: Kenyot9, Kaskus Forum Militer"][/caption] [caption id="attachment_122678" align="aligncenter" width="300" caption="TNI AL berlatih menggunakan Senapan Anti Material M-82, Sumber Gambar: Kenyot4, Kaskus Forum Militer"][/caption]
Pertama tentu adalah untuk keperluan latihan bersama. Contohnya adalah pada saat latihan gabungan CARAT 2011 antara AS dan Indonesia. Dalam latihan ini Angkatan Laut Amerika serikat dan Indonesia menggunakan banyak kapal, karena tujuan latihan ini adalah melakukan koordinasi antar kapal dalam melakukan operasi militer gabungan. Selain itu pada latihan ini juga menjadi kesempatan bagi kedua angkatan bersenjata untuk bertukar pengalaman. Contohnya dalam melakukan bertahan hidup di hutan tropis yang telah menjadi keahlian Angkatan Bersenjata Indonesia, dan kemampuan perang urban yang dimiliki oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat. Contoh lainnya adalah dalam latihan penganan perompak di laut yang dilakukan antara Angkatan Laut Indonesia dan Rusia, dalam latihan ini baik Indonesia dan Rusia saling bertukar pengetahuan dalam upaya penanggulangan perompak. Untuk semakin mempererat tali persahabatan antar negara, dalam latihan gabungan ini biasanya juga dilaksanakan suatu kegiatan kerja bakti, hal tersebut dapat dilihat salah satu kegiatan CARAT yakni membangun bagunan sekolah SD yang dilakukan oleh Marinir TNI AL dan Amphibious Construction Battalion.
Kedua adalah dalam rangka memamerkan produk-produk kemiliteran, hal ini bisa kita lihat pada kunjungan kapal dari Perancis, selepas dari acara IMDEX tanggal 18-20 Juli di Singapura, Rombongan kapal Perancis singgah di Indonesia sejak tanggal 24-28 Mei. Dalam kunjungannya tersebut Kapal Induk Mistral menyelenggarakan suatu pameran kecil peralatan pertahanan Perancis. Setidaknya terdapat 20 perusahaan Perancis sekala besar, kecil, dan menegah hadir dalam pameran tersebut.
Ketiga adalah dalam rangka rekreasi. Dalam penugasannya di tengah laut ada kalanya awak kapal diberikan kesempatan untuk melakukan rekreasi, hal tersebut tentu untuk menghindari keletihan atau stress yang mungkin dapat mengakibatkan menurunnya performa awak kapal. Hal tersebut dapat dilihat pada kunjungan Kapal Perang USS Preble di Bali. Dalam kesempatan ini kunjungan tersebut juga dimanfaatkan oleh Kepala dinas Pariwisata Kota Denpasar I Putu Budiasa untuk menjelaskan kondisi pariwisata Bali pada saat ini, sehingga bisa diteruskan ke berbagai pihak yang dapat membuat meningkatnya minat turis asing dari luar negeri untuk berkunjung kepulau Bali. Hal tersebut tentu dapat mengembalikan kondisi pariwisata Bali yang sempat rusak menjadi seperti sedia kala atau lebih maju.