Lihat ke Halaman Asli

Operasi Intelijen, Kontra Intelijen, dan RUU Intelijen

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1301489156994339619

Skema Misi Intelijen, Sumber Majalah Angkasa Edisi Koleksi: Spyplane Misteri dan Misi Rahasia

Apa sih Operasi Intelijen Itu ?

Bila menyebut kata “Intelijen” banyak orang awam yang langsung membayangkan sepak terjang James Bond. Dengan dandanan flamboyan, ditemani wanita cantik, dan mobil supercar, dia menerjang setiap misi berbahaya, tidak jarang langsung mengeksekusi lawannya, semuanya atas nama Ratu dan Britania Raya. Di sisi lain, dengan membayangkan kata “Intelijen” kita semua langsung mengingat KGB, suatu badan kemanan nasional Uni Soviet, yang sering ditunjukan pada adegan film Hollywood sebagai orang berbadan tegap yang kejam, menculik pembangkang Stalin, membawa mereka ke gulag, lalu dengan kejamnya membunuhi mereka di bawah tanah, namun hal tersebut hanyalah karangan Hollywood belaka, dalam dunia nyata, tidak begitu adanya.

Sekarang kita menjadi bertanya-tanya, bila bukan seperti James Bond, Operasi Intelijen itu sesungguhnya seperti apa ? Pada dasarnya tujuan utama dari Operasi Intelijen itu adalah kegiatan dalam mengumpulkan informasi, yang ditujukan bagi kepentingan pihak pengambil keputusan. Jadi gampangnya begini, dalam menentukan  pilihan dalam suatu operasi mliter, seorang Jendral harus mengetahui kondisi lawannya, berapa banyak jumlah lawan, apa kelemahan lawan, sejauh mana lawan bisa bertarung, sehingga sang Jendral dapat mengeksekusi strateginya dengan cara yang terbaik, sehingga berhasil mencapai tujuannya. Nah disitulah Badan Intelijen berperan, badan tersebut akan merancang suatu Operasi Intelijen, biasanya dengan mengirimkan agen lapangan, tugas para agen lapangan tersebut adalah untuk mengumpulkan data-data mengenai kemampuan lawan, kemudian data-data tersebut diolah, nah data-data yang telah diproses inilah kemudian disebut intelijen,  akhirnya data intelijen tersebut dipresentasikan kepada sang Jendral sehingga sang Jendral tidak membuat keputusan yang buruk.

Nah dari penjabaran tersebut, sesungguhnya kita semua sering melakukan “Operasi Intelijen”, sebagai contoh apabila anda ingin membeli Handphone merek tertentu, anda mungkin bertanya kepada rekan-rekan anda mengenai fitur-fitur, harga, dan ke-awetan Handphone tersebut, supaya anda tidak mengambil keputusan yang salah.

Dalam perihal militer dan keamanan negara intelejen adalah suatu hal yang sangat penting, karena hal tersebut yang menentukan keberhasilan operasi militer atau mempengaruhi kemanan suatu Negara. Tidak jarang akibat data intelejen yang tidak mencukupi menyebabkan suatu operasi militer menjadi kacau, salah satu contohnya adalah pada Operasi Serangan militer tahun 2003 di Karbala. Dalam salah satu kampanye militernya melawan Garda Republik Divisi Medina di Karbala, Pasukan Koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat, mengerahkan 31 Helikopter Serang Darat AH-64 Apache. Helikopter tersebut meruapakan salah satu helikopter terbaik dikelasnya, memiliki sitem persenjataan serta sistem penjejak yang mutakhir, bahkan keandalan Helikopter tersebut telah terbukti pada perang Teluk I. Dengan demikian seharusnya helikopter tersebut dapat menyelesaikan tugasnya dengan sempurna, namun pada saat dikirimkan pada operasi tahun 2003 di Karbala, data intelijen yang memperkirakan kekuatan musuh tidak jelas, hasilnya justru kebalikannya 1 helikopter jatuh, 1 lagi ditembak jatuh setelah hidroliknya mengalami kerusakan akibat serangan tembakan dari darat, 29 mengalami kerusakan parah dan harus kembali kemarkas, 2 diantaranya tidak dapat diperbaiki lagi.

Selain pengumpulan data intelejen. Dalam Operasi Intelejen juga dilaksanakan kegiatan yang disebut dengan “Kontra-Intelijen”. Jika mengambil tata bahasa kata “Kontra” dapat diartikan sebagai “melawan”, sehingga secara gamblang “Kontra-Intelijen” diartikan sebagai “melawan intelijen”. Kebalikan tujuan dari pengumpulan data Intelejen, tujuan dari kontra intelejen adalah mencegah pihak lawan untuk mengambil atau mendapatkan informasi. Bentuknya bisa dari menyebarluaskan informasi yang salah, hingga pengamanan fisik (penagkapan). Salah satu contoh operasi Kontra Intelejen adalah penangkapan agen KGB Sergei Egorov oleh anggota Badan Intelejen Negara ditahun 1982. Penagkapan tersebut diawali dengan terbongkarnya aktivitas pembocoran data peta bawah laut oleh Letkol TNI AL  Susdaryanto. Setelah dilakukan pengawasan dan penyadapan, diketahui bahwa Sergei Egorov akan melakukan transaksi dengan Sudaryanto di suatu restoran di dareah Jakarta Timur. Pada saat transaksi dilaksanakan, diitulah pihak BIN bergerak dan menagkap Sergei Egorov, buntutnya atase Uni Soviet tersebut di usir dari Indonesia.

Dari penjabaran diatas, sebenarnya secara garis besar tedapat tiga tahap bagaimana cara intelejen tersebut dihasilkan hingga digunakan, yakni:

1.    Intelejen dikumpulkan melalui berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut bisa didapatkan dari berbagai macam aset yang dimiliki suatu negara, contohnya melalui berbagai peralatan militer, penyadapan sinyal, hingga pernyataan dari pihak lawan yang membelot.

2.    Intelejen tersebut diolah. Data intelejen dari berbagai sumber tersebut dianalaisa, dan diolah dengan memasukan berbagai data atau dicocokan dengan data yang telah diperoleh sebelumnya, sehingga hasilnya valid dan bisa digunakan.

3.    Penggunaan Intelijen. Data yang telah diolah tersebut selanjutnya akan digunakan untuk kepentingan pengguna, selain itu data yang telah diolah tersebut juga dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan tindakan yang akan di ambil, termasuk apabila diperlukan tindakan Kontra Intelejen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline