Tlogosari, Semarang (10/8) -- Pada masa pandemi COVID ini, banyak karyawan yang kehilangan pekerjaan mereka karena adanya pengurangan pegawai yang dilakukan oleh tempat kerja mereka. Maka karena itu, usaha mikro kecil menengah yang berbasis rumahan menjadi pilihan yang tepat bagi para karyawan yang baru saja dirumahkan.
Hal ini menyebabkan tingkat persaingan antara UMKM kecil semakin meningkat. Susu Kedelai Debi telah berjalan sejak sebelum pandemi COVID dimulai. Tetapi, usaha ini terpaksa berhenti karena harga kedelai yang meningkat dan sulitnya berkompetisi untuk dengan UMKM yang lain.
Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membimbing Bu Lilik, pemilik dari usaha Susu Kedelai Debi, untuk meningkatkan kualitas produksi susu kedelai beliau dan membantu promosi produk beliau.
Upaya ini dilaksanakan dengan beberapa metode. Yang pertama adalah meningkatkan kualitas produk beliau dengan cara memberikan packaging dan label merk yang lebih menarik dan profesional. Kami meningkatkan kualitas packaging dari yang hanya berbentuk plastik menjadi botol 250ml yang kini cukup populer dalam menjual minuman.
Setelah menemukan botol yang cocok, kami membuatkan design logo yang sesuai dengan merk keinginan Bu Lilik, yaitu Susu Kedelai Debi. Lalu logo dicetak menjadi stiker yang ditempelkan ke botol yang sudah disiapkan. Kami juga membuatkan brosur yang bisa digunakan untuk promosi secara offline maupun online melalui WhatsApp, Facebook, dan media sosial lainnya.
Penulis : Nyoman Ajie Yuda Nugraha
Dosen Pembimbing : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H