Tlogomulyo, Semarang (10/8) -- Pada masa pandemi COVID ini, banyak sekali usaha di berbagai bidang terpaksa gulung tikar, terutama usaha yang harus berpapasan dengan orang banyak. Yayasan Panti Asuhan Al-Rifdah awalnya memiliki usaha angkutan umum sebagai salah satu dari sumber penghasilan mereka. Tetapi, usaha tersebut terpaksa dihentikan pada masa pandemi 2020 kemarin. Pak Giarto, suami dari pengelola yayasan panti asuhan tersebut berinisiatif untuk memanfaatkan lahan yang tersedia di belakang Panti Asuhan Al-Rifdah untuk dijadikan usaha budidaya bibit ikan dan unggas. Pusat pembibitan ini terletak di Jalan Tlogomulyo No. 40, Kelurahan Tlogomulyo, Kota Semarang. Dengan ilmu yang beliau dapat secara otodidak, beliau mengajak warga sekitar untuk mengubah lahan rawa yang belum terawat menjadi tempat membudidayakan berbagai macam ikan dan unggas.
Budidaya bibit yang dilaksanakan dalam usaha ini yang utama adalah bebek dan ikan gabus. Hal ini dikarenakan dua jenis hewan tersebut lebih mudah untuk dikembangbiakan tanpa perlu adanya alat dan kontrol lingkungan yang kompleks. Kesulitan awal dari memulai usaha ini ada pada bagaimana menjaga bibit awal agar tumbuh menjadi bebek dan ikan gabus dewasa yang sehat sehingga dapat mulai mencari pasangan dan berkembangbiak.
Setelah fase tersebut, bebek akan terus bertelur setiap 6 bulan sekali setelah mengalami perubahan warna bulu mereka. Sementara itu, ikan gabus kolamnya cukup ditanami eceng gondok untuk mencegah ikan gabus melompat dari kolam jika merasa ada ancaman. Berbeda dengan ayam dan ikan lele yang juga dibudidayakan di usaha pembibitan ini, kedua jenis hewan itu memerlukan kontrol lingkungan dan perhatian ekstra sehingga pembibitannya tidak berjalan se-efektif dibandingkan bebek dan ikan gabus. Selain bebek, ayam, ikan gabus, dan ikan lele, Pak Giarto juga mencoba membudidayakan berbagai macam ikan hias, burung, dan kelinci.
Saat ini, Pak Giyarto sedang mencoba memasarkan hasil pembibitan beliau setelah 1 tahun mengembangkan usaha. Tetapi, beliau masih memiliki kesulitan dalam mengatasi hama yang menyerang hewan budidaya beliau. Beliau menyatakan bahwa beliau dan rekannya belum memiliki cukup alat dan ilmu untuk mengatasi kendala hama yang mereka hadapi. Dengan dibuatnya video profil, diharapkan kesadaran masyarakat Semarang akan adanya usaha ini meningkat dan menarik konsumen dan tenaga ahli yang berminat untuk bekerjasama dengan Usaha Pembibitan Ikan dan Unggas Al-Rifdah.
Penulis : Nyoman Ajie Yuda Nugraha
Dosen Pembimbing : Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.T
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H