[caption id="attachment_328441" align="aligncenter" width="600" caption="prabowo siap perang - courtesy detik.com"][/caption]
Dalam kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno, Jakarta Ahad (23/3) lalu, Prabowo tampil berkuda lengkap dengan kuda dan keris di pinggang.Entah pose ini disarankan oleh tim suksesnya atau inisiatif sendiri, mungkin dimaksudkan agar tampil segagah Pangeran Diponegoro dalam poster seri pahlawan Indonesia
Saya tidak berniat membahas harga kuda atau kesaktian keris itu, barangkali Kompasioner lain lebih berniat untuk membahasnya. Saya coba melihat dari adat jawa yang saya ketahui.
Dalam kultur Jawa, keris sendiri dianggap tosan aji atau benda berharga. Berharga bukan dalam arti uang, tapi berupa simbol atau pembawa perbawa/karisma. Ada jenis jenis keris tertentu yang dianggap bisa membuat pemiliknya mempunyai rejeki berlimpah, menolak bala bahkan ada yang hanya boleh disimpan oleh trah tertentu.
[caption id="attachment_328444" align="aligncenter" width="648" caption="prajurit kraton - courtesy panduanwisata.com"]
[/caption]
Cara menyandangnya pun tidak sembarangan. Dalam acara adat resmi, keris harus diletakkan di punggung. Bahkan jika sowan/menghadap raja, wajib hukumnya. Peletakan keris di pinggang depan adalah posisi untuk maju perang. Jika anda sempat melihat barisan pasukan keraton Jogjakarta misalnya, anda bisa memperhatikan posisi kerisnya akan ada di depan saat berbaris unjuk kekuatan.
Penampilan Prabowo ini mungkin cerminan niatnya yang akan all out bertarung. Saya pribadi berharap ini bukan pertanda akan menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuannya. Apalagi jika hasilnya nanti tidak seperti yang dia bayangkan.
makna-keris-di-pinggang-prabowo
prajurit-patangpuluh-prajurit-dengan-keberanian-dan-ketangguhan-luar-biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H