Lihat ke Halaman Asli

Ikbal Saputra

PENULIS PEMULA

Bahaya Hidup Membujang PART 1

Diperbarui: 22 Juli 2024   12:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Pixabay: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-berdiri-di-tepi-sungai-248023/

Bahaya Hidup Membujang terhadap individu dan Masyarakat

 

Dampak Negatif Bagi Kesehatan

Apabila sikap hidup membujang telah menyebar luas dan menjadi trend dalam suatu masyrakat, maka hal ini berarti kehidupan sosial mayoritas pemuda dan pemudi masyarakat tersebut akan mengarah pada pengumbaran hawa nafsu dan ketidakpatuhan pada norma-norma, serta akan mengarah pada kehancuran dan dekadensi moral. Sebab, jika jiwa seseorang sudah tidak lagi memiliki ketaqwaan kepada Allah SWT dan tidak menyadari bahwa Allah selalu mengawasi segala tindak-tanduknya, maka tidak diragukan lagi bahwa dia akan hanyut dalam "lautan" kenikmatan duniawi dan hawa nafsu belaka, perbuatan keji dan perbuatan hina, demi memuaskan naluri dan hasrat seksualnya, yaitu dengan cara mengumbar hawa nafsu, berzina, serta menjalin ikatan-ikatan yang tidak jelas halal dan haramnya. Jika perzinaan terus terjadi, maka itu dapat membahayakan kesehatan dan menimbulkan beragam penyakit sebagai contoh : penyakit keputihan, penyakit sypilis dan penyakit menular seksual lainnya.

Dampak Negatif Pada Moral dan Kejiawaan

Perbuatan-perbuatan keji (melakukan perzinaan di luar nikah) dan menuruti keinginan hawa nafsu, maka naluri seks seseorang pun akan mulai mendominasi dan mengalahkan semua akal sehat yang dipunyainya. Seperti banyak kasus belakangan ini banyak terjadi kasus pelecehan seksual yang terjadi ditengah masyarakat. Para pelaku akan selalu terdorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang bertujuan untuk memuaskan nafsu dan naluri seksnya belaka, dimana dorongan itu sangat kuat sehingga diapun akan melakukan cara apapun agar hasratnya terpenuhi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline