Lihat ke Halaman Asli

Aji Aribowo

Putra Jawa Kelahiran Sumatera (Pujakesuma) | Law, Science, Sport, and Social Enthusiast.

Napak Tilas Resesi Ekonomi di Indonesia

Diperbarui: 17 April 2020   08:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi masyarakat Indonesia saat krisis ekonomi 1930-an. (Sumber: khwanulfalah.blogspot.com)

"If the history repeats itself, and the unexpected always happens, how incapable must man be of learning from experience" -- George Bernard Shaw, Irish dramatist & socialist (1856 - 1950) .

George Bernard Shaw adalah seorang novelis, politikus, kritikus teater, dan seorang orator asal Irlandia. George memulai karirnya sebagai penulis novel hingga ia akhirnya mendapat penghargaan Nobel di bidang literatur tahun 1925 dan penghargaan Oscar pada tahun 1938 atas kontribusinya dalam karya film yang berjudul Pygmalion.

Selama 74 tahun Indonesia merdeka apakah Indonesia belum pernah mengalami krisis ekonomi yang parah?

Tentu saja pernah. Saya cukup yakin memori akan krisis ekonomi yang paling mudah anda ingat adalah krisis ekonomi tahun 1998 dan tahun 2008. Jauh sebelum lahirnya generasi milenial, Indonesia pernah dihantam krisis setidaknya sudah 3 kali. 

Dalam tulisan ini, saya hanya akan menyinggung sedikit soal krisis ekonomi yang pernah terjadi di abad 20-an saja. Khususnya periode 1930-an, 1940-an, dan 1960-an. Mengapa?

Krisis ekonomi yang terjadi di era tersebut menyebabkan krisis subsistensi yang tidak kalah semrawut dari krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998 dan 2008.

Lagipula, saya cukup yakin sudah terlalu banyak literatur yang bisa anda browsing terkait krisis ekonomi di awal-awal tahun 2000-an.

Sejarah akan berulang dan menampakkan diri dalam bentuk wajah yang berbeda dengan membawa ketakutan dan ciri khasnya masing-masing. Begitulah kurang lebih pesan tersirat yang saya tangkap dari pernyataan George tersebut.

Kristalina Georgieva, Managing Director International Monetary Fund (IMF) memprediksi resesi ekonomi global akan terjadi di tahun 2020 dan dampaknya akan lebih parah dari krisis global 2008-2009. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh negatif berada di bawah angka 2,9%.

Apabila memang terjadi resesi ekonomi akibat Corona Virus Disease 2019 atau yang populer disebut Covid-19, maka Indonesia akan menambah pengalaman resesi ekonomi untuk keenam kalinya dalam sejarah, yaitu empat kali dalam sejarah abad ke-20 dan dua kali dalam sejarah abad ke-21. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline