[caption id="attachment_274069" align="aligncenter" width="470" caption="kabar4.com "] [/caption]
Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 8 Juli 2013 adalah pengumuman SPMBTN. Harapan pun disemai calon mahasiswa baru.
Pun dengan beberapa murid saya yang Qudarullah mengikuti SPMBTN. Tidak banyak sih di antara mereka yang ingin kuliah. Maklumlah, mereka anak SMK, yang sedari awal memang, ‘’saya rasa’’, memang tidak berniat kuliah. “Asumsinya ialah”, apabila mereka berniat kuliah, mustilah mereka tidak masuk SMK namun akan lebih memilih masuk SMA. Sebab materi untuk SPMBTN lebih menjurus ke pelajaran SMA daripada SMK yang notabene lebih bersifat aplikatif dipersiapkan ke dunia kerja.
Berlanjut ,…….
Tepat pukul 19.55 WIB salah satu murid saya tiba-tiba mengrimkan pesan singkat,
“Assalamu’alaikum Pak Aji saya lolos SPMBTN nya! Tapi waktu pendaftaran ulangnya kapan Pak,…?”
Demikian isi sebagian pesan singkat yang saya terima dari salah seorang murid saya. Saya rasa ini sms special, bagaimana tidak? Lha anak ini lulus SBMPTN lewat jalur Bidik Misi. Dan seperti diketahui, beasiswa bidik misi ini memang diperuntukkan bagi anak-anak berprestasi yang kebetulan berasal dari keluarga kurang mampu.
Jujur, mendengar kabar ini saya cukup senang. Salah seorang murid saya bisa lolos SBMPTN. Saya sangat senang, sebab awalnya murid saya yang satu ini pernah mengirimkan kabar via sms, bahwa dia tidak begitu PeDe dengan hasil tes SBMPTN kemarin. Maklumlah soal-soal yang dihadapi sedikit berbeda dengan materi yang diajarkan di SMK.
Namun melihat dia sedikit patah semangat saya sedikit memberikan kata sakti berupa motivasi, “Eh Mel, asal kamu tahu biasanya ketika kita yakin g’ lolos, justru itulah tanda-tanda kita akan lolos” Ia pun menimpal, “Lo bagaimana bisa Pak, padahal saya sudah yakin gak lolos lo”, al jawab “ ah itu pengalaman saya dulu, heheh”
Dan tepat tanggal 8 Juli 2013 kemarin anak didik saya dinyatakan LOLOS SBMPTN lewat jalur bidik misi. Alhamdulillah, apa yang saya pernah saya yakinkan menjadi kenyataan, biidznillah.”
Namun sedikit masalah baru mengemuka, yakni mengenai proses registrasi / daftar ulang bagi mahasiswa baru, terutama yang lewat jalur beasiswa Bidik Misi. Apakah mereka masih dibebani besaran biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT)? Kalaupun terkena UKT berapakah besarannya? jika menilik dari statusnya sebagai penyandang beasiswa Bidik Misi, harusnya besaran UKT bisa ditekan seminimal mungkin atau bahkan sebisa mungkin digratiskan. Ya semoga saja!
Ngawi, 10 Juli 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H