Lihat ke Halaman Asli

Muhajir J

pembelajar sejati

Kata "Tabe", Kearifan Lokal yang Penting untuk Dipertahankan

Diperbarui: 11 Desember 2017   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://nimblefoundation.files.wordpress.com/2017/01/attitudeiseverything-1.jpg

Bagi masyarakat SulSel kata tabe tidak asing lagi. Tabe adalah sikap menghormati orang lain, tamu, atau orang yang lebih tua dari kita dengan sikap sedikit membungkuk sambil meluruskan tangan kanan sejajar dengan lutut. 

Kata tabe biasa juga digunakan dalam komunikasi tertulis yang diartikan sebagai permisi, izin, dll. Masa kecil, apabila ada tamu atau orang yang duduk di jalan yang akan kita lewati sebelum kita berlalu orang tua mengingatkan, "mattabe-tabe ki' nak !". 

Biasanya  jika kita mattabe sambil memandang orang yang kita lalui, ia membalas dengan senyuman sambil menganggukkan kepala. Komunikasi kinestetik penuh makna sebagai wujud menghargai dan menghormati sesama. 

Tabe, sepertinya kearifan lokal penting untuk kita pertahankan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline