Sebenarnya saya bukan pengamat film. Hanya saja ketika melihat film The Karate Kid yang dibintangi oleh Jacky Chan (Mr. Han) dan Jaden Smith (Dre Parker) saya kok ingin sedikit menuliskan catatan singkat tentangnya.
[caption id="attachment_292630" align="alignleft" width="186" caption="Dre parker"][/caption]
Film ini bercerita tentang seorang anak (Dre Parker) dan ibunya yang harus meninggalkan kota kelahirannya di Detroit Amerika dikarenakan keadaan ekonomi yang tidak mendukung sepeninggal ayahnya. Tempat baru yang hendak dituju adalah Beijing China.
Sebenarnya Dre kurang setuju dengan pilihan ibunya. Dia menganggap bahwa China merupakan Negara tua yang usang. Tidak ada hal menarik di dalamnya. Apalagi setelah sampai di rumah barunya. Dia shok..
Dre yang asli orang Amrik sangat cepat mendapatkan teman. Belum satu hari berada di Beijing dia sudah berani keluar rumah dan bergaul dengan lingkungannya. Saat itulah ia dibuat kagum oleh seorang kakek-kakek yang bermain tennis meja dengan kekuatan super. Setelah itu Dre disuruh berkenalan dengan seorang gadis cantik pemain biola oleh temannya. Temannya bertaruh jika dapat membuat gadis itu berbicara maka ia akan sangat salut. Karena dari kesehariannya gadis kecil pemain biola itu biasanya hanya berdiam diri di bangku taman dengan ditemani biola kesayangannya. Disinilah cerita menarik dari film ini di mulai. Ketika sedang mulai ngobrol dengan gadis cilik yang bernama Mei Ling itu ada teman laki-laki Mei Ling yang rese dan menggangunya. Tak pelak pertengkaran pun tak bisa di hindari dan baku hantam juga tak dapat dielakan. Dre kalah telak dan menderita memar-memar di bagian wajah.
Rasa malu membuatnya ingin sekali mempelajari bela diri. Kebetulan ada acara pelatihan kungfu di televisi. Kesempatan ini tidak disia-siakan. Ia melatih diri didepan televisi. Dan pada suatu hari ia berhasil menemukan tempat pelatihan kungfu. Ia kagum dengan keseriusan anak-anak yang sedang belajar kungfu, sehingga ada niat untuk ikut bergabung. Akan tetapi sebelum ia ikut bergabung dilihatnya anak yang menonjoknya tempo hari bersama gerombolannya sedang berlatih juga di situ. Ahirnya niatan untuk belajar di situ ia urungkan. [caption id="attachment_292633" align="aligncenter" width="281" caption="anak-anak berlatih kungfu"][/caption]
Perasaan sakit hati pada diri Dre karena kejadian tempo hari tidak dapat ia bendung lagi. Ia berkeinginan untuk membalasnya. Kesempatan itu ia dapatkan tatakala si penonjok (Cheng Wu Ping) sedang pamer keahlian kungfu di hadapan teman-temannya di pinggir jalan dengan melempar air comberan ke arahnya. Cheng dan teman-temannya basah kuyup dan mati-matian mengejarnya. Setelah acara kejar-kejaran berlangsung cukup lama dengan melewati atap rumah penduduk dan lorong-lorong sempit diantara pemukiman penduduk, akhirnya Dre terpojok pada sebuah halaman rumah seseorang. Sebenarnya Dre sudah berusaha agar tidak terkejar oleh gerombolan Cheng dengan menggembok pintu gerbang. Akan tetapi Cheng dapat melalui tembok pembatas dengan cara lompat setengah terbang.akhirnya Dia di hajar habis-habisan. Sampai ia tidak bisa bangun lagi. Pada saat itulah pertolongan datang dengan tiba-tiba. Mr. Han (Jacky Chan) yang berprofesi sebagai tukang reparasi alat-alat elektronik dan tidak disangka mempunyai keahlian beladiri dapat mengalahkan bocah-bocah yang mengejar Dre yang berjumlah 6 anak.
Cerita berlanjut ke arah tujuan pembuatan film sebenarnya –menurut pengamatan saya tentunya- yaitu pengenalan kebudayaan china dan promosi beberapa obyek wisata yang ada disana.
[caption id="attachment_292644" align="aligncenter" width="275" caption="pintu istana terlarang"][/caption]
Setelah dihajar habis-habisan oleh Cheng dan gerombolannya yang merupakan anggota dari pusat latihan kungfu Fighting Dragon, Dre di bawa ke rumah Mr. Han untuk mendapatkan perawatan. Mr. Han mengobati Dre dengan cara yang unik, yaitu dengan metode Cho-Fa. Sebuah pengobatan kuno China untuk mengobati memar-memar di badan dengan cara membekamnya dengan media api. Dre sangat takjub dengan pengobatan Mr. Han yang baru kali ini ia lihat. Ajaib, seluruh memar dan sakit yang ada di badan seketika langsung hilang. Dre menanyakan bagaimana Mr. Han mendapatkan ilmu pengobatan tersebut dan juga menanyakan tentang keahlian kungfunya. Ia ingin belajar kungfu darinya.
[caption id="attachment_292639" align="alignleft" width="275" caption="di atas tembok china"][/caption]
Disinilah pengenalan budaya china dan promosi wisata dilancarkan. Dalam tahap pembelajaran kungfu Mr. Han kepada Dre banyak sekali potensi wisata dan budaya yang ditampilkan. Diantaranya adalah: Pertama dengan mengenalkan seni beladiri kungfu dan nilai-nilai luhurnya seperti yang biasa kita lihat pada filim-film kungfu yang lain. Kedua mempromosikan salah satu peninggalan kerajaan China di masa lalu, yaitu Kerajaan terlarang melalui paket wisata yang Dre ikuti. Ketiga mengenalkan adanya festival budaya tahunan di Beijing dengan nama Shi Shi Festival. Ke empat mempromosikan keindahan alam pegunungan di China dalam tahap pembelajaran Chi kepada Dre. Dan ke lima adalah promosi Tembok besar china, juga pengambilan gambarnya berkenaan dengan latihan kungfu. Serta tak kalah menariknya adalahkebiasaan masyarakat China yang gemar akan olah raga serta berusaha menunjukan kepada dunia akan superioritasmereka dalam bidang bulu tangkis dan tennis meja seperti yang tergambar dalam permainan anak-anak di China sampai kepada permainan kakek-kakek.
Setelah Dre berlatih dengan serius, tahap selanjutnya adalah pertandingan Dre yang dilakukan pada pagelaran festival beladiri China yang di ikuti oleh perguruan-perguruan kungfu terkenal dari berbagai daerah. Pertandingan ini merupakan sebuah pemenuhan janji kepada Cheng dan kawan-kawanya tatkala dulu ia dibawa oleh Mr. Han dengan tujuan untuk berdamai dengan perguruan Fighting Dragon, akan tetapi ketua perguruan menolak dan dapat memafkannya bila salah satu dari keduanya bertarung dengannya atau murid-muridnya. Pertarungan ketika itu ditolak oleh Jacky Chan dan dia berjanji akan mempertemukan Dre dengan murid-murid perguruan Fighting Dragon dalam Festival yang akan datang.
Singkat cerita, setelah melalui babak perdelapan final, Dre bertemu dengan anak-anak perguruan Fighting Dragon. Pada babak perempat final dia berhasil mengalahkannya dengan mudah. Musuh yang dihadapi pada babak semi final juga dari perguruan yang sama. Pada babak ini Dre mengalami cedera serius di kaki setelah mendapatkan serangan yang tidak fair dari lawannya yang mengakibatkan dirinya harus dirawat oleh dokter dan pihak lawan di diskualifikasi oleh panitia.
Mr. Han meminta Dre untuk tidak melanjutkan pertandingan setelah pihak medis mengatakan cedera yang dialami oleh Dre cukup serius. Akan tetapi Dre berusaha meyakinkan Mr. Han kalau ia tidak bertanding melawan Cheng di Final akan membuat dirinya tidak dapat percaya diri lagi seumur hidupnya. Ia meminta kepada Mr. Han untuk melakukan pengobatan dengan tekhnik Cho-Fa lagi sperti dulu.
[caption id="attachment_292648" align="alignright" width="260" caption="berlatih di gunung"][/caption]
Panitia memberi waktu dua menit kepada Dre untuk melanjutkan pertandingan atau tidak. Dan kalau tidak mampu meneruskan pertandingan maka piala akan diserahkan kepada Cheng sebagai pemenang. Pada detik-detik terahir piala akan diserahkan kepada Cheng, Mr. Han berkata kepada dewan juri bahwa Dre akan bertanding. Stadion bergemuruh mendengar pengumuman mc. Dre memasuki arena dalam keadaan masih pincang. Keadaan ini membuat Cheng dengan mudah memungut poin pertama. Dre tidak mau kalah. Dia berusaha mencuri poin. Dengan tekhnik yang ia pelajari selama ini tidak terlalu sulit baginya untuk mendapatkan poin. Dua poin dia dapat dengan cara menjatuhkan Cheng dengan tendangannya dan tehnik mengunci juga dengan kakinya. Keadaan 2-1 untuk Dre. Guru Cheng sangat khawatir dengan keadan muridnya. Ia memberi instruksi agar mengincar kaki Dre yang sudah cedera. Cheng berhasil membidik kaki Dre yang sudah cedera bahkan membuatnya harus meringis menahan sakit yang luar biasa. Tapi Dre tidak menyerah. Ia berdiri dengan satu kaki dan menggunakan jurus ular kobra yang ia dapat sewaktu ia berlatih Chi di gunung tempat para biksu . Bersamaan dengan satu gerakan menghindar dari serangan Cheng, Ia berhasil mendaratkan satu tendangan salto telak di kepala Cheng. Cheng roboh. Dan kemenangan berada ditangannya.
[caption id="attachment_292651" align="aligncenter" width="197" caption="jurus pamungkas"][/caption]
####
Dari film The Karate kids kita dapat melihat bagaimana keseriusan pemerintah China untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya local tanpa harus menghindar dari kemajuan serta pengenalan tradisi, kebudayaan, dan obyek pariwisata yang dimiliki pada dunia. Hal itu tergambar dari seorang Cheng yang pintar memainkan piano dan juga giat berlatih kungfu. Mei Ling yang mahir menari ala barat, punya keahlian bermaian biola serta lancar dalam berbahasa inggris disertai kecintaannya pada budaya local. Dan terahir adalah pengenalan pengobatan China Kuno, keluhuran budi masyarakat China dan promosi pariwisata oleh Mr. Han.
Bagaimana dengan film tanah air?
Sumber gambar : Google
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H