Lihat ke Halaman Asli

Aji NajiullahThaib

Pekerja Seni

Kenapa Rizal Ramli Menginginkan Jokowi Ikuti Jejak Pendahulunya?

Diperbarui: 29 Mei 2020   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli. (Foto: ist)

Mencoba memahami alam pikiran Mantan Menko Kemaritiman Jokowi-JK, Rizal Ramli, yang menginginkan Presiden Jokowi legowo mengikuti jejak pendahulunya, Soekarno, Soeharto, Habibie, dan Gus Dur.

Tidak memaksakan diri untuk terus berkuasa, agar rakyat tidak menjadi korban dalam keadaan dan situasi yang dilematis. Dalam pandangan RR pemerintah saat ini dalam ketidakmampuan yang sangat luar biasa.

Dalam narasi yang dituangkannya pada sebuah illustrasi foto, dengan gambar potret dirinya itu, memang tidak merujuk kepada Presiden Jokowi secara langsung, namun sangat jelas kalau itu dialamatkan pada Jokowi.

Sumber: Akun twitter @RamliRizal

Sebetulnya kasus dari empat Presiden sebelum Jokowi berbeda-beda. Presiden Soekarno tidak mengundurkan diri seperti Soeharto, tapi kekuasaannya di koop oleh Soeharto, sebagai seorang yang diberikan amanah lewat Supersemar, yang sampai saat ini peristiwanya masih menjadi misteri.

Sementara apa yang dialami Soeharto berbeda lagi. Soeharto didesak mundur oleh kekuatan massa (people power), karena situasi yang sudah tidak terkendali, baik situasi ekonomi, politik, dan keamanan. Dan Soeharto sudah tidak ada pilihan selain dari mundur.

Berbeda pula dengan apa yang dihadapi Habibie, yang didesak segera untuk melakukan Pemilu. Sebagai sebuah pemerintahan transisi, Habibie memang tidak mempunyai beban untuk mempertahankan kekuasaannya.

Lewat Sidang MPR, laporan pertanggung-jawabannya ditolak oleh Majelis Sidang MPR, artinya memang tidak ada pilihan bagi Habibie untuk memaksa terus berkuasa, secara konstitusional dia sudah melaksanakan amanat sebagai Presiden.

Lain halnya dengan Gus Dur, kondisinya mungkin sama dengan Soeharto yang didesak untuk lengser dari jabatannya, oleh konspirasi kekuatan politik yang memang tidak lagi menginginkannya untuk melajutkan jabatannya.

Dari empat peristiwa ini bisa disamakan adalah sikap keempat Presiden tersebut, yang menghindari untuk mengorbankan rakyat. Hanya saja Soeharto turun setelah korban banyak berjatuhan, berbeda dengan Soekarno, Habibie, dan Gus Dur, yang lebih mengalah demi kepentingan rakyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline