Lihat ke Halaman Asli

Aji NajiullahThaib

Pekerja Seni

Ketika Produksi Sinetron Terancam "Lockdown"

Diperbarui: 23 Maret 2020   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Doc. Pribadi

Beberapa hari yang lalu saya dapat kabar dari teman-teman yang terlibat di produksi sinetron, bahwa produksi sinetron terimbas kebijakan lockdown. Mengingat memang saat ini pemerintah sedang mensosialisasikan social distancing.

Kenapa industri sinetron ikut terimbas? Tidak bisa dipungkiri, dalam sebuah produksi sinetron, melibatkan banyak orang, baik artis pemain, juga karyawan. Sementara social distancing, fokusnya untuk membuat jarak sosial antar masyarakat dalam interaksi.

Untuk sebuah produksi sinetron, adalah satu hal yang mustahil harus ada jarak interaksi, karena dalam eksekusinya dilapangan, interaksi sesama pemain sangat mustahil dihindari. Begitu juga antara crew dengan crew yang lainnya, dan antara crew dan pemain.

Produksi sebuah sinetron, adalah proses kerja yang bersifat komunal, sangat kental dengan interaksi. Terjadinya penumpukan orang disatu tempat, sangat tidak bisa dihindari, itulah makanya kalau produksi sinetron pun terkena imbasnya.

Hanya saja istilah 'lockdown' dalam konteks tulisan ini, artinya lebih kepada penyetopan sementara produksi sinetron, sampai waktu yang sudah ditentukan pemerintah. Istilah ini mengikuti situasi dan kondisi kekinian.

Di Jakarta, setiap harinya ada sekitar kurang lebih 30 judul produksi sinetron, yang terdiri dari sinetron serial, maupun Film Televisi (FTV). Yang pada satu produksinya melibatkan crew dan pemain, antara 50 sampai 100 personil.

Beberapa Rumah Produksi, sudah menyetop sementara produksinya, demi mematuhi himbauan pemerintah. Namun beberapa Rumah Produksi lainnya, masih ada yang masih terus tetap produksi.

Merumahkan sekian ribu orang untuk sementara waktu, tentunya sudah diperhitungkan oleh Rumah Produksi resikonya. Karena dengan demikian, tayangan serial di televisi pun terpaksa dihentikan untuk sementara waktu. Lain soal kalau jauh-jauh hari bisa diantisipasi untuk membuat stok tayang.

Kecil sekali kemungkinannya bisa membuat stok tayang, kecuali hanya untuk stok tayang dalam dua atau tiga hari kedepan. Bagi produksi sinetron serial, kemungkinan besar rumah produksi bisa diantisipasi meng-cover kebutuhan crew selama dirumahkan, dengan cara membayar honor crew dari produksi yang sudah diselesaikan.

Artinya, produser mengeluarkan honor crew lebih awal dari yang seharusnya. Lain halnya dengan produksi FTV, begitu distop sementara, maka kemungkinan besar crew tidak bisa menerima honor didepan. Semua tergantung kebijakan pimpinan rumah Produksi.

Kalau benar semua produksi sinetron dihentikan sementara, maka alangkah bijaksananya kalau pemerintah juga memikirkan nasib karyawan (crew) sinetron, yang terimbas kebijakan lockdown, atau penyetopan produksi sementara produksi sinetron.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline