Lihat ke Halaman Asli

Aji NajiullahThaib

Pekerja Seni

Imbauan Jokowi Terkait "Social Distance" Tidak Ampuh?

Diperbarui: 16 Maret 2020   22:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Beritasatu.com

Himbauan President Jokowi agar masyarakat melakukan social distance, untuk membantu memperlambat penyebaran virus corona ditengah masyarakat. 

Social distancing yang secara harfiah berarti menjaga jarak dari kehidupan sosial. Sebisa mungkin Anda berdiam diri di rumah, menjauh dari keramaian, dan tidak bepergian apabila memang tidak diperlukan.

Himbauan ini disikapi secara beragam oleh masing-masing kepala daerah juga masyarakat. Sebagian masyarakat memaklumi himbauan tersebut, namun sebagian lagi ada yang tetap terus bekerja, tidak stay dirumah, karena memang tidak ada kebijakan dari tempat mereka bekerja, untuk tidak masuk kerja. 

Sebagian lagi, terpaksa harus tetap mencari nafkah, kalau tidak ya tidak bisa memenuhi kebituhan sehari-hari.

Penerapan social distance diwilayah DKI Jakarta, disikapi dengan sebuah kebijakan oleh pemprov DKI Jakarta, yakni pembatasan penumpang, dan pembatasan angkutan umum, seperti TransJakarta, MRT dan LRT, namun sayangnya kebijakan ini boleh dibilang tidak efektif dalam implementasinya.

Akibatnya, hari ini disetiap halte TransJakarta dan stasiun MRT dan LRT, antrian penumpang mengular, dengan begitu hasinya malah terjadi kerumunan massa dimana-mana. 

Padahal social distance pada prinsipnya agar antara satu dan lainnya antar masyarakat tetap berjarak, meskipun didalam antrian panjang, namun yang terjadi malah sebaliknya.

Lalu muncullah tudingan kepada Presiden, bahwa himbauan yang dikeluarkan Presiden Jokowi, terkait social distance dianggap tidak "ampuh". 

Sebetulnya, himbauan tersebut tujuannya bagus, untuk mengurangi interaksi langsung antar masyarakat, agar dengan begitu bisa menghambat berkembangnya virus corona.

Tujuan pemprov DKI Jakarta juga bagus, dengan membatasi angkutan diharapkan bisa memberi jarak antara trayek satu dengan trayek berikutnya, dan dengan kapasitas jumlah penumpang yang juga dibatasi. Diharapkan bisa mengurangi penumpukan penumpang disatu tempat, namun yang terjadi malah sebaliknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline