Lihat ke Halaman Asli

Aji NajiullahThaib

Pekerja Seni

KPK Terkontaminasi "Virus" Partai Politik?

Diperbarui: 13 Maret 2020   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kompas.com

KPK dibawah kepemimpinan Firli Bahauri terkesan "mandul", menangkap Harun Masiku dan Nurhadi saja tidak mampu, gimana mau memberantas korupsi. Begitulah kesan sebagian besar masyarakat terhadap KPK sejak dipimpin Firli Bahauri.

Indonesia Corruption Watch (ICW), yang biasanya satu kubu dengan KPK, sekarang malah menyerang Firli, mendesak agar Firli mundur, karena dianggap gagal membangun komitmen pemberantasan korupsi, setelah gagal menangkap Harun Masiku dan Nurhadi.

"Lebih baik saudara Firli Bahuri mengundurkan diri saja dari struktur Pimpinan KPK," ujar Kurnia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (12/3).

Kurnia menilai KPK di era Firli mengalami kemunduran yang luar biasa. Terhitung sejak dilantik pada Desember tahun lalu, menurut dia, tidak ada prestasi yang mampu Firli torehkan.

"Kunjungan ke berbagai lembaga negara yang tidak memiliki nilai urgensinya, dan adanya upaya paksa mengembalikan penyidik KPK, Rossa, ke instansi asal," sambungnya.

Independensi KPK tidak boleh terkontaminasi "virus" Partai politik, ketidak-mampuan KPK menangkap Harun Masiku, yang merupakan kader partai PDI Perjuangan, diduga kuat KPK sudah di intervensi secara pilitik oleh PDI Perjuangan.

Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari mengatakan KPK sebenarnya bukan tidak mengetahui keberadaan Harun yang kini menjadi buron. Senada dengan Kurnia, ia melihat Firli dkk memang tidak mempunyai niat untuk menangkap eks politikus PDIP tersebut.

"Dengan kecanggihan KPK dalam menemukan buron selama ini, maka yang bermasalah itu adalah tidak adanya niat pimpinan untuk menemukan Harun Masiku," katanya kepada CNNIndonesia.com.

Tapi memang, KPK di Era sebelumnya juga tidak mampu menangkap Honggo Wendratmo, yang sudah merugikan negara 37,5 triliun, lewat bail-out PT TPPI, namun tidak seheboh Harun Masiku dan Nurhadi.

Seharusnya KPK dibawah kepemimpinan Filri Bahauri, bisa lebih bisa memperbaiki citra lembaga anti rasuah tersebut, bukan malah lebih memperburuk citranya, hanya karena tidak mampu menangkap seorang Harun Masiku, yang bukan siapa-siapa.

Kasus Harun Masiku, sangat bernuansa politik, pokok pangkalnya bukan pada Harun Masiku, tapi siapa yang ada dibalik Harun Masiku, yang harus diselamatkan. Itulah kenapa dibilang KPK sudah terkontaminasi virus partai politik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline