Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti tertawa dengar hasil temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan ( PPATK) tentang upaya penyelundupan ekspor benur lobster senilai 900 Miliar.
Hal ini diketahui PPATK berdasarkan adanya temuan dalam satu tahun ada aliran dana dari luar negeri yang digunakan untuk mendanai pengepul membeli benur tangkapan nelayan lokal mencapai Rp 300 miliar hingga Rp 900 miliar.
Menurut Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, modus yang digunakan oleh pelaku adalah melibatkan sindikat internasional. Dana dari luar negeri tersebut disalurkan ke berbagai pengepul yang ada di Indonesia. Sumber
Menanggapi hal ini, Susi Pudjiastuti mencuitkan di akun twitternya, dia merinci kalau harga benih lobster itu lebih mahal dari harga Harley Davidson.
@susipudjiastuti 1 backpack bibit lobster +_ min 8000ekor Rpnya sama dg 2 harley= 60 Brompton, kalau bibit ini tidak diambil, di laut & jadi besar nilai jd min. 20 harley = 600 brompton, tidak usah kasih makan, Tuhan yg memelihara, manusia bersabar,menjaga pengambilannya.Tuhan lipatkan gandakan
Betapa tingginya nilai transaksi benur lobster tersebut, sehingga orang-orang diluar sana begitu tertarik untuk menggelontorkan dananya pada pengepul benur lobster di Indonesia. Inilah yang nantinya memotivasi para pengepul mengekploitasi benur lobster secara gila-gilaan, yang efeknya akan merusak lingkungan.
Pertanyaannya, kenapa kasus ini baru sekarang terkuak.?
Adakah kemungkinanannya terkait dengan akan dibukanya keran ekpor benur lobster oleh Menteri KKP Edhy Prabowo.? Sehingga cukup alasan untuk membuka izin ekspor benih lobster. Seperti yang di kemukakan Menko kemaritiman, Luhut B Panjaitan, "Lebih baik dibuka izin ekspor benih lobster daripada diselundupkan". Sumber
Pernyataan LBP ini pun tidak bisa dibenarkan begitu saja, tetap harus dikritisi, karena ekspor benih lobster ataupun menyelundupkan benih lobster, adalah tindakan yang akan merugikan negara. Sebagai Menko Kemaritiman, harusnya LBP tidak mengamini begitu saja wacana dibukanya keran ekspor benih lobster.
Tidak bisanya LBP bersinergi dengan Menteri Susi saat menjabat sebagai menteri KKP, karena memang banyaknya perbedaan pandangan diantara keduanya. Dengan latar belakang Seorang pengusaha, dan juga politisi, bisa saja LBP memiliki vested interest dengan dibukanya keran ekspor benih lobster.