1. PENDAHULUAN
Pembelajaran Berbasis Masyarakat (PBM) sebagai pendukung pembelajaran formal di Indonesia begitu banyak. PBM ini banyak yang diselenggarakan oleh masyarakat secara mandiri atau swadaya masyarakat, sehingga masih banyak kompetensi guru dan fasilitas pembelajaran yang terbatas. Hal ini dikarenakan pemerintah belum dapat memberikan fasilitas dan melatih guru sepenuhnya pada PBM di lingkungan masyarakat terdekat salah satunya adalah Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ). Demikian pula dengan keberadaan TPQ Raudhatul 'Ulum yang merupakan sebuah lembaga pendidikan keagamaan berbasis masyarakat yang didirikan atas inisiatif Jamaah Musholla Al-Iman Manyaran. Sebagai PBM, pembelajaran TPQ ini ditujukan untuk anak-anak usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar di wilayah RT03/10, RW 01, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Berdiri sejak tahun 2027 yang memiliki 6 Guru dan dan 81 murid yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu Iqro, Juz-Amma, dan Al-Quran.
Pendidikan Agama Islam (PAI) berbasis masyarakat dapat dimulai dari anak usia dini melalui TPQ yang sering juga disebut Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Tujuan TPQ adalah memberikan pengajaran Al-Qur'an dan menyiapkan generasi Qur'ani, yang mencintai Al-Qur'an dan menjadikannya pedoman hidup[1]. (Syamsidar et. al.,2024). Selain itu TPQ juga berperan sebagai wadah pembelajaran Al-Qur'an, khususnya untuk anak-anak, dengan tujuan mencegah kemerosotan agama di masa mendatang[2]. Perkembangan TIK mampu memberikan pengaruh yang besar pada dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran, meskipun belum optimal penggunaanya terutama untuk pembelajaran anak usia dini[3]. Perkembangan TIK dapat salah satu faktor pendukung bagi guru untuk menghadirkan proses pembelajaran yang lebih efektif, adaptif, interaktif, kratif, dan fleksibel[4].
Dalam pembelajaran berbasis digital dan TIK di TPQ Raudhatul 'Ulum masih banyak guru yang gagap TIK terutama cara memanfaatkannya untuk pembelajaran. Selain itu juga belum diterapkan model pembelajaran berbasis digital dan TIK yang dikolaborasikan dengan model pembelajaran konvensional dengan media tradisional berbasis islami. Pembelajaran berbasis digital dapat menggunakan Smart-TV dengan instalasi aplikasi sesuai kebutuhan pembelajaran pada TPQ Raudhatul 'Ulum[5]. Penggunaan Smart-TV bebrasis Android dapat digunakan untuk pembelajaran di anak usia dini guna memberikan kemudahan pemahaman anak[6]. Usaha yang dapat dilaksanakan guna menghadapi tantangan keterbatasan kapasitas dan kemampuan guru dalam merancang dan membuat media pembelajaran berbasis multimedia adalah meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dan pendampingan dalam mencapai standar minimal yang dapat digunakan dalam merancang dan membuat media pembelajaran berbasis multimedia[7]. Pembelajaran konvensioanl dapat dilakukan dengan cara pelatihan menulis dan memperagakan dongeng oleh orang tua dalam rangka membentuk karakter anak[8].
Proses tranformasi digital memunculkan kematangan digital yang dapat dilihat dari dua sisi, dampak digital dan kesiapan digital. Digital dapat berujung pada 2 (dua) hal, yaitu 1). sesuatu yang berelasi dengan teknologi; dan 2). sesuatu yang berhubungan dengan model bisnis yang baru. Proses tranformasi digital memunculkan kematangan digital yang dapat dilihat dari dua sisi, dampak digital dan kesiapan digital. Penggunaan teknologi digital sangat penting ketika memasuki masa covid-19[9]. Pembelajaran berbasis digital dapat menggunakan Smart-TV dengan instlasi aplikasi sesuai kebutuhan pembelajaran[5]. Internet merupakan salah satu sarana teknologi digital pada dunia pendidikan untuk pembelajaran daring (online)[10]. Bahkan materi berbasis video sebagai materi utama multimedia dapat ditemukan di internet yang juga dapat digunakan untuk pembelajaran online[11].
Salah satu media TIK untuk pembelajaran TPQ adalah aplikasi Canva. Aplikasi Canva cukup mudah dipelajari oleh guru dalam rangka menyiapkan media pembelajaran yang lebih menarik[12]. Bahkan dalam penelitian Arifin dkk (2024) hasilnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan aplikasi Canva terhadap peningkatan kreativitas guru anak usia dini [13]. Guru anak usia dini yang menggunakan aplikasi Canva sebagai media pembelajaran memiliki kreativitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan guru yang tidak menggunakan aplikasi Canva. Namun demikian penggunaan aplikasi teknologi Canva Edukasi yang saat ini sedang berkembang masih belum digunakan secara merata oleh para pendidik anak usia dini[14].
2. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan dari kegiatan Pembelajaran Kolaboratif pada TPQ Raudhatul 'Ulum Manyaran adalah :
a. Memberikan pelatihan pada Guru model pembelajaran Kolaboratif berbasis digital dan TIK dengan Konvensional.
b. Memberikan pelatihan Aplikasi Canva dan WordWall agar dapat mempraktikkan pada kegiatan pembelajaran pada murid TPQ
c. Instalasi perangkat digital dan TIK untuk penerapan pembelajaran Kolaboratif