Lihat ke Halaman Asli

Aji Prasanto

Bujangan

Pagi dan Kopi

Diperbarui: 12 Februari 2023   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com/ Suzy Hazelwood

Seberkas sinar memasuki celah jendela kamar
Hari lalu dan kenangan sedikit memudar
Kembali melangkah dengan asa yang terbakar
Keyakinan kuat harus lebih mengakar.. .

Kopi saset teman setia membuka mata
Sigaret kretek tak lupa, harus ada
Hirup aroma, asap seduhan kopi yang membara
Seruputan pertama hangatkan gairah jiwa.. .

Buka jendela, sapa angin pagi
Macis kucari, bakar sigaret kretek dengan hati-hati
Kepulan asap menyayat hati, tapi tetap kucintai
Ada kala ingin henti, namun akhirnya kucari lagi.. .

Buka dunia maya di Kompasiana
Cari-cari berita, malah terhanyut di kategori fiksiana
Ada berita wanita memeluk mesra pria di konser dewa
Rupanya sang filsuf di gandrungi para wanita.. .

Memang benar waktu tak mau menunggu
Aku lupa seduhan kopiku, hangatnya telah berlalu
Tiga batang tinggal satu, heuheu
Warung mak sum telah menunggu.. .

Kutinggal sebentar meja belajar
Cari ketengan karena uang tinggal selembar
Kopi kutinggal, belum juga aku habiskan
Walau dingin, nikmatnya tetap kurasakan.. .

Hmm, rupanya tak mau ketinggalan
Ingin juga rasakan kenikmatan
Sisa kopi dinginku yang tinggal sategukan
Dibanjiri si kecil imut meresahkan.. .

Dasar semut nakal
Tiga bait dipikir matang-matang
Rupanya, ini cuma tentang kerubungan semut nakal.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline