Lihat ke Halaman Asli

Aji Prasanto

Bujangan

Senandung Sang Pendosa

Diperbarui: 18 Januari 2023   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pexels.com/ Bakr Magrabi

Malam gulita telah sampai pada puncaknya
Mengikis keraguan, mengaburkan alam pikirnya
Tak bertepi, jalani apa kata hati
Kemarin, sekarang, dan nanti tak ada arti.. .

Laju roda, beringas, dan penuh waswas
Apakah arti dari kata puas
Nafsu birahi menggerogoti sampai ke ulu hati
Remang lampu telah menanti.. .

Dicaci maki kehidupan, diterpa ketidakpercayaan
Hidup penuh dengan godaan, kau bilang aku tiada iman
Bertekuk lutut untuk mencari kemuliaan
Di ladang tandus kau kehausan, siapa yang akan kau salahkan?

Dalam lorong-lorong sempit, tangis bayi kelaparan
Tuhan macam apa yang memberikan kesakitan
Koyak-koyak imanku, mampus kata hatiku
Tertawalah di mimbar emasmu.. .

Hidup berakar pada ketidaktahuan
Dosa-dosa mencipta makna kehidupan
Para nabi tak luput dari kesalahan
Tertawalah, jika itu suatu kebenaran.. .

Apa arti kepercayaan tanpa ada keraguan
Terbentur dengan konstruksi sosial
Melanjutkan apa yang telah diajarkan
Sial.. . surya pagi telah bersinar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline