Lihat ke Halaman Asli

Yesuslah Pemulih Jiwaku

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini, setelah melakukan aktivitas rutin di pagi hari, menyapu kamar dan mencuci piring kotor semalam, seperti biasa aku duduk di pojok tempat tidurku dan aku berdiam. Dengan Alkitab kecil kesayanganku serta sebuah buku panduan Saat Teduhku, aku asyik.. FirmanNya pagi ini terambil dari Yesaya 40:1-5, biar kutuliskan isinya:

Berita kelepasan Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikianlah firman Allahmu, Tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa perhambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan TUHAN dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita! Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; Maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."

sejenak aku merenung, saat ini dalam relung hatiku terdapat 3 lubang besar yang tidak dapat kutangani sendiri. bagaimana bisa aku mempersiapkan sebuah jalan yang mulus bagi TUHANku untuk dilalui? dalam doa penutup kubenar-benar tertunduk dan berseru minta tolong untuk 3 lubang besar yang membelengguku ini. selepas "curhat" denganNya yang selalu menjadi Pendengar dan Solusioner terbaikku, aku mendengar beberapa lagu2 rohani yang dalam playlist WMPku kuberi judul "Spirit Booster" dan memang selalu benar, pujian2 dalam playlist ini memang selalu menjadi Spirit Booster saat sedang sendiri. salah satu lagu membuatku terenyak dan tertunduk namun hatiku menjadi tegak. aku tersentak dan sedikit senyum tersungging di wajahku. aku dapat melihatnya di cermin lemariku :) lagu luar biasa itu mengingatkanku pada salah satu bagian favoritku dalam Alkitab, Pengkhotbah 3..

Indah Pada Waktunya ada waktu tuk berduka, ada waktu tuk bersuka ada waktu tuk berdiam, ada waktu tuk berkata... namun diatas segalanya, kutahu Allahku bekerja mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya.. disaat yang kualami tak s'perti yang kuingini, disaat tiada jawaban mengapa harus terjadi? namun diatas segalanya, kutahu Allahku bekerja mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya.. mungkin tak kupahami apa yang kini aku alami, namun kutahu pasti kasih Allahku takkan berhenti.. 'kan ku serahkan semua pergumulanku padamu Yesus, karena kutahu pasti semuanya kan jadi Indah Pada WaktuNya....

hati terenyak, semua terasa damai.. aku hanya perlu berserah, semua Allah kerjakan, untukku belajar..Dia takkan tinggal diam, Dia telah menyusun waktu yang tepat untuk 3 lubang ini.. sungguh kubangga akan Allah Bapaku, Yesusku, Tuhanku... :) Ia selalu sukses membuatku terkagum dan berdecak penuh heran atas perbuatan tanganNya :) dariku bagiMu Bapa, dan untukku olehMu Tuhan... GBU..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline