Mendayung perahu menyusuri setiap lorong waktu,
aku terhenti sejenak...
Mata kecilku menatap ke belakang,
kembali mendayung,
terhenti,
lalu kedua mataku terpejam.
Secepat kilat bayangan datang dan membuyarkan seluruh isi otakku.
Satu kerinduan akan kebersamaan.
Tak ada air mata lagi.
Anganku menari, kembali mengikuti gerakan awan.
Aku adalah seorang yang tak memiliki kekuatan untuk mengetahui apa yang aku inginkan.