Definisi jejak digital adalah segala rekam jejak data seseorang yang berasal dari penggunaan internet. Data ini bisa berasal dari situs web yang kita kunjungi. Kemudian berkirim email atau informasi yang secara sadar kita bagikan melalui internet. Jejak digital terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Jejak digital aktif. Jejak digital aktif artinya data atau informasi dibagikan secara sengaja melalui media sosial atau website.
2. Jejak digital pasif. Berbeda dengan jejak digital aktif, jejak digital pasif merupakan data atau informasi yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan pengguna atau pemilik.
Resiko yang dapat ditimbulkan jejak digital :
1. Digital Exposure. Digital exposure merupakan akses bebas yang berhasil didapatkan oleh orang tidak bertanggung jawab pada data-data kita. Aktivitas ini dapat menyebabkan kerugian materiil, sebab pelakunya bisa mencuri identitas atau melakukan tindakan kriminal lainnya.
2. Phising. Phising adalah serangan manipulatif yang dapat membahayakan pengguna melalui pembobolan data-data penting. Umpamanya saja pembobolan isi rekening ATM. Biasanya phising dapat terjadi karena pelaku sudah mendapatkan informasi sensitif milik korban yang tertinggal di internet. Apalagi dengan banyaknya challenge di media sosial yang tanpa sadar membocorkan informasi atau data pribadi.
Cara menjaga jejak digital kita tetap bersih :
1. Periksa ketersedian informasi pribadi di internet
2. Pikirkan ulang setiap konten yang akan kamu sebarkan
3. Bangun citra diri yang positif
Jejak digital adalah rekam data digital kita yang tertinggal dengan sengaja atau tanpa sengaja di dunia digital, bisa di media sosial, website, email, data profil, dan sebagainya. Ada berbagai macam jenis jejak digital yang perlu kita kenali dan usahakan untuk mulai membatasi meninggalkan jejak digital karena jejak digital bisa memberi dampak bagi kehidupan karir dan kehidupan pribadi kita.